TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Selasa, 7 Oktober 2014. SBY menandatangani prasasti peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip di Surabaya setelah menghadiri puncak peringatan ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). (Baca juga: SBY Batal Resmikan Proyek di Blok Cepu).
Peresmian proyek Cepu ditandai dengan peningkatan kapasitas produksi dari 30 ribu menjadi 40 ribu barel per hari. Produksi Lapangan Banyu Urip akan terus naik bertahap hingga mencapai puncak produksi 165 ribu barel per hari pada 2015.
Investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$ 2,5 miliar yang terbagi untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,2 miliar dan pengeboran sumur senilai US$ 337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC). Lima kontrak itu yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) sepanjang 72 kilometer, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO) serta fasilitas infrastruktur. (Baca: Menara Tambat Proyek Blok Cepu Rampung).
Presiden Mobil Cepu Ltd. (MCL), Jon M. Gibbs, mengatakan proyek Banyu Urip menjadi bukti dukungan kontraktor kontrak kerja sama terhadap peningkatan kandungan dalam negeri (TKDN). Kelima konsorsium pemenang kontrak EPC dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Proyek ini juga melibatkan 450 perusahaan sub kontraktor nasional dan lokal. Sebanyak 85 persen diantaranya merupakan perusahaan lokal dari Bojonegoro dan Tuban. "Ada 10 ribu pekerja Indonesia, sebagian besar berasal dari Bojonegoro dan Tuban," kata Jon dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Oktober 2014.
Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator. MCL, anak perusahaan Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel. (Baca: Bojonegoro Rilis Izin Prinsip Proyek EPC5 Cepu ).