TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, diperkirakan bakal mengalami rebound. "Tapi tetap rentan terhadap tekanan," kata Managing Partner PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, Selasa, 7 Oktober 2014.
Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level 4.933-5054. Apabila indeks berhasil mencapai level 5.054, dia memperkirakan akan terjadi rebound lanjutan. "IHSG sudah kembali pada jalurnya di atas 5.000," ujar William. (Baca: Investor Abaikan Isu Ketua MPR, IHSG Bakal Menguat)
Pada perdagangan kemarin, IHSG di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat 50,79 poin (1,03 persen) ke level 5.000,138. Saham yang berpindah tangan mencapai 3,8 miliar lembar saham senilai Rp 3,8 triliun dengan asing mencetak penjualan bersih Rp 95 miliar, lebih kecil dibanding perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp 840 miliar.
Analis dari PT Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan indeks akhirnya kembali menembus level psikologis 5.000 setelah sempat terlempar ke level 4.949 akhir pekan lalu. "Sentimen positif dari bursa regional dan berkurangnya intensitas jual investor asing menjadi katalis penggerak indeks," kata dia, kemarin.
Mayoritas bursa Asia mengalami technical rebound dipicu oleh penguatan indeks saham New York akhir pekan lalu dan dipertahankannya program stimulus bank sentral Jepang. Sementara itu, bursa Eropa, kemarin dibuka di area positif dipicu oleh spekulasi pelaku pasar bahwa melambatnya perekonomian Eropa akan mendorong bank sentral untuk menambah stimulus.
Menurut Lanjar, pelaku pasar tidak terlalu memperhatikan sentimen pemilihan Ketua MPR dan lebih tertarik dengan harga saham yang mulai murah akibat koreksi pekan lalu. "Di sisi lain pernyataan Bank Indonesia yang akan melakukan intervensi di pasar uang secara proporsional juga meredam kekhawatiran pasar atas pelemahan rupiah."
Saham-saham berkapitalisasi besar mulai menunjukkan gejala reversal, antara lain Astra Internasional, Bank BRI, Telkom, dan Bank Mandiri. "Perhatikan juga saham Indocement, Semen Indonesia, Ciputra Property, Lippo Karawaci, dan Indosat," kata Lanjar.
DINI PRAMITA | M. AZHAR (PDAT)
Berita Terpopuler
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Ahok Ingin Bubarkan FPI
Mobil Ringsek, Hotman Bingung Tagih Ganti Rugi
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
12 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya