Rupiah Jeblok bila Koalisi Prabowo Kuasai MPR  

Reporter

Senin, 6 Oktober 2014 05:38 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Ketum PAN Hatta Rajasa menghadiri upacara pelepasan jenazah Ketum Partai Gerindra, Suhardi di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, 29 Agustus 2014. Almarhum meninggal karena sakit kanker paru-paru stadium 4 di Rumah Sakit Pusat Pertamina. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pasar modal, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pasar membutuhkan kepastian untuk menjaga kurs rupiah dan indeks saham stabil. Sejumlah momen politik saat ini bisa menimbulkan ketidakpastian bagi pasar. "Pasar ingin melihat kepastian," katanya ketika dihubungi pada Ahad, 5 Oktober 2014. (Baca: Penghapusan Pilkada Langsung Tekan Kurs Rupiah)

Menurut Purbaya, rencana koalisi pro-Prabowo untuk memimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat bisa menyebabkan rupiah dan saham anjlok. Jika MPR nanti dipegang oleh koalisi pro-Prabowo, ada kemungkinan kinerja atau sejumlah program pemerintah akan terganggu atau tak jalan. "Kalau kinerja pemerintah enggak jalan, ya, pasar ragu," tuturnya. (Baca: Formasi Pimpinan DPR Mengecewakan Investor)

Satu-satunya harapan dalam gonjang-ganjing poltik, ujar Purbaya, adalah pengumuman kabinet pemerintahan Jokowi. Purbaya menilai, jika nanti menteri-menteri yang dipilih oleh Jokowi, terutama ekonomi, sesuai dengan keinginan pasar, kondisi rupiah dan saham bisa kembali normal atau membaik. Apalagi, Purbaya menilai, bila kebijakan yang dikeluarkan oleh menteri-menteri bidang ekonomi nanti bisa sesuai. "Tapi nanti kalau dari politik (menteri-menteri ekonomi), malah makin melemah (kebalikannya)."

Untuk peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait dengan UU Pilkada, Purbaya melihat dampaknya bagi pasar akan kecil. Jika berhasil, yang menggagalkan di DPR pun adalah pemerintahan SBY, bukan Jokowi. Pasar tidak melihat subsansti UU Pilkada, tapi ingin melihat pemerintahan eksekutif ke depan dalam bertarung dengan eksekutif.

Menurut Purbaya, disahkannya UU Pilkada dan komposisi pimpinan DPR yang diisi dari Koalisi Merah Putih sebelumnya sudah melemahkan rupiah dan saham karena ada keraguan dari pasar. Pasar melihat loloskannya UU Pilkada dan pimpinan DPR berasal dari koalisi pro-Prabowo dapat dijadikan ukuran gangguan kestabilan pemerintahan ke depan dalam menjalankan program-programnya. "Bukan (substansi) UU Pilkada, tapi masalah kestabilan pemerintahan ke depan (bagi pasar)," ujarnya.

PRIO HARI KRISTANTO

Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya