Ratusan pekerja berjalan menuju pintu keluar usai menggunakan KRL commuter line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014. Hari ini, kegiatan perkantoran kembali normal setelah libur Lebaran 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO,Jakarta - Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Bambang Eko Martono mengatakan, mulai tahun depan, dua per tiga dana subsidi (public service obligation/PSO) kereta akan dialihkan kepada kereta rel listrik Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sisanya digunakan oleh kereta lokal.
"Kalau KRL kan penumpangnya naik kereta setiap hari, sementara kereta ekonomi penumpangnya enggak rutin," kata Bambang di kantor Jakarta Railway Center, Jakarta, Selasa, 30 September 2014. (Baca juga: SubsidiKereta Jarak Jauh Masih Dihitung )
Menurut Bambang, pengalihan subsidi itu sesuai dengan keputusan Kementerian Perhubungan selaku regulator. Dampaknya, harga tiket kereta ekonomi jarak menengah dan jauh akan kembali ke harga tanpa subsidi mulai 1 Januari 2015. Adapun jumlah kenaikan harganya diperkirakan mulai 100 persen. (Baca:Sepi Penumpang, SubsidiKereta Ekonomi Dihapus)
Executive Vice President Passenger Transport Marketing and Sales PT KAI Totok Suryono menambahkan, PSO kereta tahun ini masih dibagi untuk KRL Jabodetabek, kereta lokal, serta kereta ekonomi jarak jauh dan menengah. Dari total dana PSO 2014 sebesar Rp 1,2 triliun, KRL Jabodetabek mendapat jatah Rp 640 miliar. Adapun kereta lokal dan kereta ekonomi jarak jauh dan menengah mendapat Rp 560 miliar. "Kereta lokal sendiri kebagian sekitar Rp 300 miliar," kata Totok. (Baca: KAI Pasrah SubsidiKereta Ekonomi Bakal Dicabut)