Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan diwawancarai wartawan usai memulai Groundbreaking Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. 29 September 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO,Bandung - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menganjurkan pemerintah mendatang mengkaji ulang proyek infrastruktur yang dibiayai lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Perlu dilihat ulang, mana yang seharusnya tidak perlu dibiayai APBN, supaya anggaran bisa dialihkan ke yang lain," katanya di sela-sela groundbreaking pengembangan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Senin, 29 September 2014.
Dahlan mencontohkan pembelian feri untuk melayani rute Merak-Bakauheni sebagai salah satu proyek yang bisa dikaji ulang. "Menurut saya, jangan semua dari dana APBN. Mending untuk yang lain. Banyak sekali proyek-proyek seperti itu," katanya. (Baca:SBY Titip Program Pembangunan ke Jokowi)
Dia beralasan, pembiayaan proyek infrastruktur oleh BUMN lebih efektif. Dahlan mencontohkan, duit Rp 1 triliun dari APBN hanya bisa membangun proyek senilai maksimum Rp 1 triliun. Itu pun kalau tidak dikorupsi. "Tetapi, dengan jumlah yang sama, BUMN bisa mengerjakan proyek senilai Rp 3-4 triliun," katanya.
Dahlan berharap, cara berpikir itu ada di tangan pemerintah dan politikus pada masa pemerintahan mendatang. "Dengan demikian, semakin banyak proyek yang bisa digarap, terutama infrastruktur, untuk memenuhi kewajiban masyarakat ke depan," ujarnya. (Baca:Tim Transisi Siapkan Pembenahan Infrastruktur)
Menurut Dahlan, ide ini baru bisa berjalan jika pemerintah benar-benar berniat mengefektifkan anggaran. "Kalau pikirannya ada proyek, ada gula, susah," katanya.