BI Ikut Awasi Konglomerasi Keuangan

Reporter

Sabtu, 27 September 2014 05:02 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan Bank Indonesia ikut mengawasi konglomerasi keuangan. Pengawasan dilakukan Bank Indonesia karena ada kekhawatiran akan dampak gangguan konglomerasi tersebut ke sektor lain.

"Kalau ada gangguan di sektor bisnisnya, dikhawatirkan bisa ganggu sektor yang lain," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 26 September 2014. Pengawasan Bank Indonesia terhadap konglomerasi dilakukan secara terintegrasi.

Ia mengatakan, pengawasan konglomerasi keuangan sebagian dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Namun pengawasan oleh Bank Indonesia masih terus dilanjutkan hingga sekarang meskipun ada OJK sebagai pengawas sektor keuangan. "Kami dari dulu, sudah lama. Dari tahun 2004 atau 2005 sudah mengawasi konglomerasi."

Kemarin, Kepala Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis Otoritas Jasa Keuangan Boedi Armanto mengatakan OJK telah menemukan adanya puluhan konglomerasi keuangan yang teridentifikasi di Indonesia. Konglomerasi Keuangan bersifat lintas sektor yaitu memiliki kegiatan di perbankan, institusi keuangan non-bank, maupun pasar modal.

"Ada sebanyak 31 konglomerasi keuangan di Indonesia terdiri dari vertical grup, horizontal grup, dan mixed group," kata Boedi. Konglomerasi keuangan di Indonesia ini menguasai hampir 70 persen total aset sektor keuangan di Indonesia.

Menurut Boedi keberadaan konglomerasi keuangan ini di Indonesia perlu di waspadai karena jumlahnya yang besar dan sifatnya yang lintas sektor. Kewaspadaan Indonesia harus dilakukan mengingat kejadian yang terjadi di Amerika Serikat pada Lehman Brothers, perusahaan berbasis perbankan.

MAYA NAWANGWULAN



Baca juga:
KPK Hattrick Tangkapi Gubernur Riau
Rodgers: Balotelli Belum Selevel dengan Suarez
Ronaldo, Atlet Paling Populer di Twitter

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya