2015, Subsidi Energi Dijatah Rp 344,7 Triliun  

Reporter

Senin, 22 September 2014 20:00 WIB

Suasana di sebuah SPBU di Jakarta (13/1). Pemerintah akan menaikkan anggaran subsidi energi untuk bahan bakar minyak, LPG, dan bahan bakar nabati, dari Rp 68,7 triliun menjadi Rp 28,1 triliun. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati subsidi energi Rp 344,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Angka ini lebih rendah ketimbang jatah APBN Perubahan 2014, sebesar Rp 453,3 triliun. (Baca: BPH Migas Lanjutkan Pengendalian BBM Subsidi)

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto angka tersebut terdiri dari subsidi bahan bakar minyak jenis tertentu Rp 194,6 triliun, subsidi elpiji 3 kilogram Rp 55,1 triliun, dan subsidi listrik Rp 68,69 triliun. Di samping itu juga ada pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bahan bakar jenis tertentu Rp 26,3 triliun.

Andin mengatakan volume bahan bakar minyak bersubsidi dijatah 46 juta kiloliter dengan komposisi Premium 29,48 juta kiloliter, minyak tanah 0,85 juta kiloliter, dan solar 15,76 juta kiloliter. Menurut dia belum ada keputusan, apakah volume bahan bakar bersubsidi ini akan dikunci atau tidak. "Itu diputuskan nanti, tapi kami ingin agar volumenya tidak dikunci," kata dia di gedung DPR, Senin, 22 September 2014.

Subsidi energi tersebut disepakati dengan asumsi kurs Rp 11.900 per dolar Amerika dan harga patokan minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) US$ 105 per barel. Sebelumnya, pemerintah mengajukan anggaran Rp 280,6 triliun untuk subsidi bahan bakar minyak jenis tertentu dan listrik. (Baca juga: Kenaikan Harga BBM Bisa Hemat Anggaran Rp 55 Triliun)

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Edy Hermantoro mengatakan persetujuan ini dengan menggunakan angka konservatif yakni patokan harga minyak Mid Oil Platts Singapura (MoPS) ditambah dengan alpha bahan bakar terendah.

TRI ARTINING PUTRI

Berita Terpopuler
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY
Istri AKBP Idha Endri Ditahan

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya