Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menggelar olimpiade pasar modal nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA). Acara tahunan ini diadakan untuk memberi edukasi mengenai pasar modal kepada siswa sejak dini.
Direktur Pengembangan BEI Frederica Widyasari mengatakan olimpiade kali ini adalah yang kelima sejak diadakan tahun 2010 lalu. "Kami memperkenalkan pasar modal kepada para siswa sedini mungkin. Apalagi pasar modal saat ini sudah masuk kurikulum di kelas XI atau II SMA," katanya ketika ditemui di BEI Jakarta, Senin, 15 September 2014.
Frederica menerangkan bahwa kompetisi ini diikuti oleh 34 siswa yang mewakili setiap provinsi. Mereka terpilih setelah bersaing dengan siswa dari ratusan sekolah lain di tingkat provinsi. Acara ini didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memberikan rekomendasi keikutsertaan olimpiade. (Baca: Perbankan Akui Rendahnya Edukasi Nasabah)
Materi soal dalam kompetsisi ini, antara lain, mengenai primary market, secondary market, serta pengenalan pasar modal secara umum. Nantinya akan ada empat tahapan seleksi. Yang pertama, para peserta harus mempersiapkan makalah tentang pasar modal, sementara tahapan kedua adalah presentasi makalah.
Bagi peserta yang lolos tahap ini akan masuk ke dalam babak simulasi sebelum melaju ke babak terakhir, yaitu cepat tepat. Pemenangnya akan diumumkan Rabu, 17 September 2014, bersamaan dengan pembukaan Investor Summit. (Baca: 1.300 Investor Padati Pertemuan di Surabaya)
Menurut Frederica, animo para peserta cukup besar. Bahkan beberapa alumni kompetisi ini sudah menjadi pembicara di beberapa forum. "Saya pernah satu acara dengan salah satu alumni kompetisi ini. Itu kebanggaan luar biasa."
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.