Salah Rekrut, BPK Bisa Jadi Alat Politik  

Reporter

Senin, 15 September 2014 05:56 WIB

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terpilih, Rizal Djalil mengucapkan sumpah jabatan pada pelantikannya di Jakarta, (28/4). Rizal Djalil terpilih sebagai Ketua BPK masa jabatan April-Oktober 2014 menggantikan Hadi Poernomo yang memasuki masa pensiun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Ari Dwipayana mengatakan pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan berada dalam masa kritis. Menurut dia, BPK saat ini berpotensi menjadi jalan masuk bagi kepentingan politik yang tak mengupayakan perwujudan good governance.

"Apabila mekanisme voting tertutup masih akan dilaksanakan, maka akan menjadi jalan masuk bagi Koalisi Merah Putih untuk memperkuat posisi di dalam pemerintahan," ujar Ari kepada Tempo, Ahad, 14 September 2014. (Baca: Siapa Calon Kuat Anggota BPK Periode Mendatang?)

Ia khawatir apabila BPK didominasi oleh Koalisi Merah Putih, maka lembaga ini terancam akan dimanfaatkan sebagai instrumen politik saja. "BPK akan kehilangan fungsi utama sebagai lembaga penjaga check and balance keuangan atau anggaran negara," ujar dia. Menurut dia, ke depan fungsi BPK hanya sebatas sebagai alat tawar-menawar dan menekan pemerintahan. "Ini tidak sehat," ujar dia.

Terkait dengan persayaratan, menurut dia, seharusnya anggota BPK mundur dari partai jika ingin mencalonkan diri. Bahkan, kata Ari, akan ideal jika calon anggota BPK sudah setahun mundur dari partai. Menurut Ari, cara ini akan efektif untuk mencegah kepentingan politik yang menunggangi calon yang berasal dari partai. (Baca: ICW Anggap Rekrutmen Anggota BPK Bermasalah)

Selain itu, Ari juga mengatakan indikator dan ukuran-ukuran sebagai kriteria calon harus dibuka ke publik. "BPK bukan soal representasi saja karena ada fungsi audit yang sangat vital bagi pelaksanaan good governance," ujar dia.

Ari menjelaskan masyarakat harus tahu mengenai siapa yang dipilih dan mengapa dia terpilih. "Dengan demikian rasa percaya masyarakat terhadap akuntabilitas penyelenggaraan negara dapat terjaga," ujar dia.



DINI PRAMITA





Terpopuler:
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram

Alvin Lie: PAN Didirikan untuk Kedaulatan Rakyat

Densus 88 Tangkap Empat Warga Asing di Poso

Costa Hat-trick, Chelsea Bungkam Swansea City 4-2

Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris

Berita terkait

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

15 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

32 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

36 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

36 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

36 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

36 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

36 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

37 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

40 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya