Karyawan sedang mengepak sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin di pabrik Grup Bentoel di Desa Karanglo, Singosari, Malang, Jawa Timur, 5 Agustus 2008. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 968 karyawan sigaret kretek mesin (SKM) Bentoel menerima penawaran program pengunduran diri sukarela yang diajukan perusahaan. Program ini ditawarkan kepada 1.000 karyawan, sehingga jumlah karyawan yang menerimanya telah memenuhi angka efisiensi yang dicanangkan perusahaan.
"Ada 968 karyawan SKM yang menerimanya. Tapi, biar akurat, seperti yang kami jelaskan kemarin, ini bukan program pensiun dini. Ini merupakan program pengunduran diri sukarela di SKM kami," ujar Corporate Affairs Manager PT Bentoel Internasional Investama Winny Soendaroe lewat surat elektronik yang diterima Tempo pada Rabu malam, 10 September 2014.
Menurut Winny, seluruh karyawan SKM itu berasal dari sebelas pabrik milik Bentoel Group. Program pengunduran diri sukarela ditawarkan pada Senin, 8 September 2014, dan karyawan diberi tenggat tiga hari untuk menentukan sikap antara memilih menerima atau menolaknya.
Karyawan penerima tawaran akan memperoleh pembayaran pesangon lewat bank. Pembayaran ditransfer akhir bulan ini. Setelah pesangon diterima, mereka mendapat pelatihan keuangan selama sehari dan pelatihan keterampilan (tata boga, tata busana, dan perbengkelan) dua hari. Seluruh pelatihan dilakukan bersama balai latihan kerja milik Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur yang berlokasi tak jauh dari kantor pusat Bentoel di Karanglo, Kabupaten Malang.