Satgas Anti-Mafia Migas Jokowi, Apa Saja Tugasnya?

Reporter

Rabu, 10 September 2014 15:28 WIB

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengacungkan tiga jari saat konferensi pers di rumah dinas Gubernur, Jakarta (21/8). Dalam Konferensi pers Jokowi mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan atas sidang sengketa perselisihan hasil pemilu presiden. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, berniat membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk melawan mafia di sektor minyak dan gas. Menurut Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, pembentukan satgas anti-mafia migas ini menandai arah kebijakan Jokowi-Kalla di sektor minyak dan gas. (Baca: Jokowi-JK Bentuk Satgas Anti-Mafia Migas)

Hasto mengatakan tim ini memiliki tugas khusus. Salah satunya melakukan efisiensi di jalur distribusi dan produksi. Satgas ini, kata Hasto, harus mampu mencegah pihak-pihak yang ingin mengotori amanat konstitusi di sektor minyak dan gas. Selain itu, satgas anti-mafia migas juga bertugas mengamankan suplai minyak dan gas sebagai komoditas strategis. "Agar tidak ada spekulan yang menimbun bahan bakar minyak," kata Hasto. (Baca juga: BPH Terus Kejar Penimbun Solar)

Karena fungsinya yang cukup penting, Hasto mengatakan, satgas anti-mafia migas tidak bisa sembarangan memaparkan informasi kepada publik. "Harus hati-hati menyampaikannya, karena tidak semua hal bisa diketahui publik untuk mencegah aksi spekulan," ujarnya.

Dalam diskusi berjudul Mafia Migas: Siapa dan Bagaimana Bekerja di Jakarta, Selasa, 9 September 2014, analis geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI), Hendrajit, mengatakan Jokowi-Kalla memiliki visi-misi memberantas mafia minyak dan gas. Namun, kata dia, belum ada kejelasan mengenai teknis kerja mereka. Juga gambaran skema pengelolaan minyak dan gas baik dalam jangka pendek maupun panjang. (Baca: SKK Migas Akan Diawasi 3 Instansi)

Padahal, kata Hendrajit, mafia minyak dan gas sudah terlalu kuat karena berasal dari kalangan internal lembaga yang mengurusi sektor minyak dan gas. Dia mencontohkan keberadaan mafia dalam tim perumus regulasi, baik di lembaga eksekutif maupun parlemen. Selain itu, ada indikasi campur tangan pihak asing dalam penyusunan regulasi di sektor minyak dan gas. "Mereka tidak hanya kerah putih, tapi sudah menjadi invisible hand yang mengatur urusan negara," kata Hendrajit.

MARIA YUNIAR | AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya