Pertamina: Kenaikan Harga Elpiji Tak Sulut Inflasi

Reporter

Rabu, 10 September 2014 15:27 WIB

Warga, sejak subuh, antre membeli gas elpiji 12 kg di salah satu penyalur elpiji besar di Bandung, Jawa Barat, (10/5). Setiap pembeli dibatasi hanya boleh membeli maksimal 2 tabung saja. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan kenaikan harga liquid petroleum gas (LPG/elpiji) kemasan 12 kilogram hanya berdampak kecil terhadap laju inflasi. Merujuk pada hitungan Bank Indonesia, andil kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram terhadap inflasi hanya 0,06 poin. (Baca : Jual Elpiji, Pertamina Sudah Rugi Rp 2,5 Triliun)

"Perkiraan inflasi dari BI hanya memberi dampak 0,06 persen (poin)," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya kepada wartawan di gedung Pertamina, Rabu, 10 September 2014. (Baca: Ogah Bocorkan Harga Baru Elpiji, Ini Alasan CT)

Menurut Hanung, kenaikan harga elpiji nonsubsidi ini merupakan cara Perseroan untuk mengurangi kerugian perusahaan. Selama ini Pertamina merugi karena penjualan elpiji nonsubsidi itu di bawah harga keekonomian. (Baca: Pemerintah Setujui Kenaikan Harga Elpiji)

Setelah melapor kepada pemerintah dan mempertimbangkan daya beli masyarakat, Pertamina memutuskan kenaikan sebesar Rp 1.500 per kilogram mulai 10 September 2014. Dari penyesuaian harga tersebut, Pertamina menghitung bisa mengurangi kerugian perusahaan sebesar Rp 425 miliar untuk tahun ini. "Prognosis kerugian Pertamina turun dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 5,7 triliun," ujarnya. (Baca : Elpiji Batal Naik, Pembahasan Jalan Terus)

Dengan kenaikan Rp 1.500 per kg, total harga jual elpiji kemasan 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg. Artinya, Pertamina masih harus menanggung selisih harga jual sebesar Rp 4.600 karena harga keekonomian gas tabung itu saat ini seharusnya Rp 15.110 per kg atau Rp 181.400 per tabung.

Dampak kenaikan harga elpiji terhadap inflasi diungkapkan pula oleh Menteri Keuangan Chatib Basri. Pada Selasa, 9 September 2014, dia menyatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kg tidak menyebabkan kenaikan inflasi yang signifikan.

Chatib memperkirakan kenaikan inflasi tak bakal lebih dari 0,5 poin. "Kenaikan harga elpiji paling hanya menyebabkan inflasi 0,1 persen, lebih kecil dari kenaikan tarif listrik," kata Chatib saat ditemui setelah melantik pejabat eselon I di gedung Kementerian Keuangan, Selasa, 9 September 2014.

Menurut Chatib, dampak kenaikan harga elpiji tak sebesar listrik dan bahan bakar minyak. "Volume elpiji kan terbatas, jadi jangan khawatir inflasi akan naik gara-gara itu," katanya. Bila harga elpiji ukuran 12 kilogram naik hingga 60 persen, kata Chatib, sumbangan terhadap inflasi hanya 0,3 poin. Adapun Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto memperkirakan sumbangan kenaikan harga elpiji terhadap inflasi bisa 0,2-0,3 poin.

AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Ahok Tolak RUU Pilkada, Mundur Saja dari Gerindra
SBY Ajak Komunitas Pendukungnya Bantu Jokowi







Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

35 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

39 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya