Jenderal Polisi 'Dicatut' sebagai Beking Timah Ilegal  

Reporter

Selasa, 9 September 2014 05:32 WIB

Pekerja melintas didepan tumpukan timah saat bongkar muat dikawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Menjadi produsen pasir timah terbesar di dunia, Indonesia tertinggal jauh dari Malaysia dan Thailand dalam nilai ekspor timah batangan (ingot). Banjir ingot di dua jiran itu tak bisa dilepaskan dari ekspor ilegal timah Bangka Belitung. Untuk menekan itu diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 pada 24 Juli lalu dan berlaku per 1 November mendatang.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir Timah Indonesia Jabin Sufianto mengatakan derasnya ekspor timah ilegal terkait dengan derasnya investor asal Singapura mengorder timah tersebut. "50 persen perusahaan di Bangka dapat financing untuk membeli pasir timah," katanya kepada Tempo, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Negara Rugi Rp 4,17 triliun karena Ekspor Timah Ilegal)

Seorang pengusaha timah mengatakan masyarakat menambang timah secara ilegal karena laris dibeli pengusaha smelter yang dijuluki Panglima. Smelter swasta yang mengolah timah ingot, dan non-ingot seperti solder, erat hubungan bisnisnya dengan importir asal Singapura. Inilah yang membuat penambangan gelap sulit dihentikan. Praktek bisnis ilegal ini tetap lestari sebab ada beking kuat aparat keamanan, politikus, hingga pejabat tinggi.

Dua eksportir timah mengatakan salah satu pengusaha yang menampung timah yang tak terang asal-usulnya itu adalah Philip Surya alias Asiong. Asiong memiliki perusahaan eksportir timah bernama Serumpun Sebalai dan Tirus Putra Mandiri. "Asiong mengekspor timah non-ingot," kata salah satu importir asal singapura. Timah milik perusahaan Asiong dijual ke perusahaan terafiliasi di Singapura, yaitu Singapore Solder Tech yang di dalamnya ada Frederick Surya, anak Asiong.

Mantan perwira tinggi Markas Besar Kepolisian RI mengatakan langgengnya praktek bisnis Asiong karena beking petinggi polisi. Nama yang kerap 'dicatut' sebagai jenderal di belakang Asiong itu adalah Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Apalagi, beberapa waktu lalu sempat beredar foto Asiong berkemeja biru kotak-kotak bersama Badrodin yang berseragam polisi di kantor Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta.

Tapi Philip membantah memiliki Serumpun Sebalai. "Saya sudah lama tidak aktif di bisnis timah," katanya. "Saya tidak pernah bermitra dengan Wakapolri." Bantahan juga disampaikan Badrodin. "Saya tidak pernah ada bisnis timah di Babel dan foto tersebut perlu dicek keasliannya," katanya melalui pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 5 September 2014. (Lihat: Dua Kubu Ngotot, Aturan Ekspor Timah Kompromistis)

Beberapa waktu lalu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad yang berkunjung ke Bangka Belitung juga mengultimatum kepada para jenderal yang menjadi beking timah ilegal. "Saya ingatkan, jangan ada beking. Jangan ada lagi jenderal polisi jadi beking, jenderal tentara jadi beking ataupun penegak hukum lainnya," kata Abraham. "Kita akan sikat."

Hal senada disampaikan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius. "Kami sudah tahu siapa-siapa yang bermain di sana. Saya sudah memetakan semua."

AKBAR TRI KURNIAWAN

Terpopuler:
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

8 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

8 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

8 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

15 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

17 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya