Kelangkaan BBM karena Pemerintah Dikunci DPR  

Reporter

Senin, 1 September 2014 15:59 WIB

Antrean panjang pengendara bermotor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat, 26 Agustus 2014. Antrean itu disebabkan kelangkaan BBM Bersubsidi menyusul diberlakukannya pemangkasan kuota BBM Bersubsidi. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikunci Dewan Perwakilan Rakyat sebesar 46 juta kiloliter saat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) Perubahan 2014.

Atas dasar keputusan itu, pemerintah melalui Pertamina harus menjaga kuota tersebut. Akibatnya, kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah daerah belakangan ini bermunculan. (Baca:Kenaikan Harga BBM Bakal Lambungkan Harga Pangan)

Menurut Chatib, kelangkaan sudah diprediksi pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah mengusulkan kuota 48 juta kiloliter. "Saya minta fleksibilitas," kata Chatib, seperti dikutip dari laporan majalah Tempo 'Pontang-Panting Setelah Dikitir' yang terbit pada Senin, 1 September 2014. Usulan itu ditolak DPR. "Alasannya, kalau tak dikunci, nanti pemerintah enggak disiplin. Ya, saya pikir ada benarnya juga," ucap Chatib.

Atas dasar itu, Chatib melayangkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang kemudian ditembuskan ke Pertamina pada 27 Juni 2014. Isinya meminta penyaluran BBM bersubsidi tidak melebihi pagu dalam APBN Perubahan 2014. Apabila kuota tersebut melebihi pagu, Pertamina akan menanggung sendiri.

Pertamina menanggapi perintah itu dengan memangkas alokasi BBM bersubsidi, yaitu Premium dipotong lima persen dan solar 10-15 persen. Walhasil, dari semula satu SPBU mendapat 20 ribu liter, per 18 Agustus 2014 jatahnya dipotong 1.000 liter. Sejurus kemudian terjadilan antrean kendaraan di sejumlah SPBU di daerah.

Situasi ini membuat Wakil Presiden Boediono menggelar rapat khusus soal maraknya antrean di SPBU pada Selasa, 26 Agustus 2014. Rapat dihadiri perwakilan Pertamina, Kementerian ESDM, dan Kapolri Jenderal Sutarman. Hasilnya, Pertamina diminta tak mengurangi pasokan ke SPBU.

Direktur Pertamina Suhartoko mengatakan bila tidak dibatasi, maka kuota 46 juta kiloliter akan habis sebelum 31 Desember 2014. Ia menghitung Premium akan ludes pada 19 Desember dan solar habis lebih cepat, yaitu pada November mendatang. (Lihat: Pertamina Normalisasi Pasokan BBM ke Jawa Timur).

IQBAL MUHTAROM, BERNADETTE, AYU PRIMA, ADDI



Berita Terpopuler
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Kalla Capek Bicara Soal Harga BBM ke SBY
Jika Terbukti, AKBP Idha Terancam Dihukum Mati






Advertising
Advertising

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

58 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya