Pertamina Diminta Distribusikan BBM Lebih Merata

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 30 Agustus 2014 00:11 WIB

Seorang petugas kepolisian menjaga SPBU yang berada di jalur Pantura, Tegal, Jateng, 26 Agustus 2014. Sejumlah SPBU dijaga anggota kepolisian untuk mengantisipasi kesemrawutan pengendara yang antre pengisian BBM. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengingatkan PT Pertamina (Persero) agar melakukan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) secara merata sehingga antrean dan kelangkaan yang dikeluhkan masyarakat tidak terulang. "Supaya tidak terlalu ketat seperti sekarang," ujar dia di kantornya, Jumat, 30 Agustus 2014.

Menurut Bambang, pengetatan alokasi sebagai bagian penghematan BBM yang dilakukan pemerintah saat ini semestinya dibarengi dengan pendistribusian penyaluran yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya. "Saya pikir yang kemarin heboh itu karena mungkin terlalu ekstra ketat. Tapi kita harus lihat banyak juga SPBU tidak ada apa-apa," kata dia.

Penghematan untuk menjaga kuota 46 juta kiloliter memang tidak bisa dielakkan oleh pemerintah. Namun, kata Bambang, Pertamina selaku operator bisa menghitung dengan matang pendistribusian yang dilakukan. "Manajemen distribusinya lebih bagus. Buktinya banyak SPB yang tidak apa-apa. Berarti ada yang salah dalam konteks alokasi itu," ujarnya.

Ia menyatakan kuota yang telah disepakati pemerintah dan parlemen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014 tidak bisa diubah dalam waktu dekat. Meskipun diakuinya upaya perubahan perundang-undangan (perpu) bisa mengubah aturan itu. "Yah, perpu tidaklah mudah. Perpu, kan, harus izin DPR juga akhirnya, bisa menimbulkan keriuhan yang tidak perlu," kata dia.

Selain pihak Pertamina, Bambang mengingatkan agar masyarakat tidak mudah panik terhadap setiap langkah penghematan yang dilakukan pemerintah. "Dalam artian jangan beli BBM subsidi sebanyak-banyaknya. Beli sesuai kebutuhan lah," pintanya. Seperti diketahui penghematan yang super ketat menyebabkan BBM bersubsidi langka dan terjadi antrean di sejumlah tempat.

Di Yogyakarta, setelah hampir sepekan masyarakat mengalami kepanikan akibat pembatasan jatah BBM, mulai Jumat, 29 Agustus 2014, kondisi penyaluran BBM baru benar-benar terpantau normal. Di wilayah Kota Yogyakarta, sejak penjatahan BBM kepada SPBU dicabut oleh Pertamina melalui surat edarannya pada Selasa petang, 26 Agustus 2014, antrean kendaraan bermotor tak lagi sampai meluber ke jalanan.

Di kawasan Jalan Kusumanegara, misalnya. Di SPBU yang dikelola PT Dian Pratama, yang termasuk SPBU paling padat di bagian tengah Kota Yogyakarta, antrean kendaraan bermotor saat jam sibuk pagi hari hanya mengular tak sampai seratus meter. Begitu pula dengan SPBU di kawasan tengah Kota Yogya lain, seperti SPBU Lempuyangan, yang antreannya justru hanya berapa gelintir saja. "Warga sudah tak ada yang antre di jalur Pertamax lagi karena Premiumnya sangat mencukupi," ujar M. Bashory, petugas SPBU Kusumanegara, kepada Tempo.

Suasana berbeda terlihat di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kendaraan mengantre lama untuk membeli BBM. Antrean mencapai satu kilometer terlihat di SPBU Tapak Kuda Bypass. Antrean terjadi sejak pukul 05.00 Wita sampai siang.

Para sopir pun mengeluhkan bukan hanya karena harus antre, tapi juga karena adanya pembatasan pengisian BBM. Jika sebelumnya para sopir mobil itu bisa mengisi solar sampai ratusan liter, kini mereka dibatasi sampai 80 liter saja. "Saya sejak pagi mengantre. Tapi karena panjang begini, kayaknya tidak dapat lagi solar," kata Deni, sopir truk.

Petugas SPBU mengakui pembatasan ini karena adanya pengurangan pasokan solar. Jika sebelumnya jatah solar per harinya sekitar 8000 liter, kini berkurang 6000 liter. "Banyak antrean karena kita cepat kehabisan," kata Anti, petugas SPBU Tapak Kuda.

JAYADI SUPRIADIN | PRIBADI WICAKSONO | ROSNIAWANTY FIKRI

Berita Lainnya
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo
Mertua Anas dapat Salam Tempel Soeharto Semiliar
Hina Warga Yogya, Florence 'Ratu SPBU' Menyesal






Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

33 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

5 Juli 2023

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

7 Maret 2023

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

Pertamina baru saja memperbarui daftar 75 daerah yang wajib menggunakan QR Code melalui MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar

6 Maret 2023

Blusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapat keluhan soal banjir rob dari sejumlah nelayan di Pelabuhan Musra Angke, J

Baca Selengkapnya

65 Tahun Pertamina, Berikut Profil 2 Periode Nicke Widyawati Pimpin PT Pertamina (Persero)

11 Desember 2022

65 Tahun Pertamina, Berikut Profil 2 Periode Nicke Widyawati Pimpin PT Pertamina (Persero)

Pertamina telah 65 tahun, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, masuk dalam Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi Forbes.

Baca Selengkapnya