Kenaikan BBM Ditunda, Rupiah Menguat
Kamis, 28 Agustus 2014 06:57 WIB
Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada mengatakan penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan nilai tukar rupiah menguat. Namun, sentimen ini dinilai hanya akan berlangsung sesaat. "Kenaikan itu tidak akan membuat ekonomi kolaps, hanya bersifat shock teraphy sementara," kata dia dalam rilis yang diterima Tempo , Rabu, 27 Agustus 2014. Pada perdagangan Kamis ini, Reza memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah akan berada di kisaran Rp 11.712-11.695 per dolar Amerika Serikat (AS). Menguatnya sejumlah mata uang di sekitar Asia Pasifik diharapkan akan menjadi sentimen positif penguatan lanjutan rupiah. Selain itu, meningkatnya laju won dan estimasi masih akan adanya uptrend pada dolar Australia turut memberikan sentimen positif. Sepanjang perdagangan Rabu, rupiah bergerak di kisaran Rp 11.680-11.729 per dolar AS. Saat penutupan, kurs rupiah menguat 0,21 persen di kisaran Rp 11.682 per dolar AS. DEWI SUCI RAHAYU Terpopuler: Kementerian PU: Jalan Rusak, Lapor Kami Saja M.S. Hidayat Yakin SBY Menaikkan Harga BBM Pelarangan Premium di Jalan Tol seperti Efek Balon Lebur Dua Kementerian Butuh Waktu Setahun Kertajati Beroperasi, Bandara Husein Ditutup
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
2 hari lalu
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Selengkapnya
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
2 hari lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca Selengkapnya
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
2 hari lalu
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca Selengkapnya
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
4 hari lalu
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca Selengkapnya
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
5 hari lalu
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
5 hari lalu
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
6 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
6 hari lalu
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca Selengkapnya
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
6 hari lalu
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca Selengkapnya
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
7 hari lalu
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
7 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
13 jam lalu
13 jam lalu
15 jam lalu
18 jam lalu
19 jam lalu