Kuota BBM Subsidi Masih 15,5 Juta Kiloliter

Rabu, 27 Agustus 2014 09:15 WIB

Petugas mengoprasikan selang Pertamax Plus di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina kawasan Otista, Jakarta (26/8). Habisnya persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa SPBU di daerah merupakan konsekuensi dari pengaturan kuota yang diterapkan. Tempo/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero), Suhartoko, mengatakan sisa kuota bahan bakar minyak bersubsidi masih sebanyak 15,5 juta kiloliter. Sampai dengan 18 Agustus 2014, sisa kuota Premium masih 10 juta kiloliter sedangkan solar masih 5,5 juta kiloliter.

"Kilang jalan terus. Impor juga jalan terus," kata Suhartoko saat dihubungi, Selasa, 26 Agustus 2014.

Sebelumnya, berdasarkan data per 31 Juli 2014, sisa kuota BBM bersubsidi masih 18 juta kiloliter. Rinciannya, kuota Premium dan solar masing-masing masih tersisa 12 juta kiloliter dan 6 juta kiloliter. (Baca: Beli BBM Bersubsidi, Pengendara Antre Empat Jam)

Menurut Suhartoko, Pertamina bisa saja tak membatasi pasokan harian Premium dan solar ke stasiun pengisian bahan bakar umum. Namun tanpa pembatasan, diprediksi sisa kuota sudah akan habis sebelum akhir November 2014. Padahal, pemerintah sudah mengunci kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter sampai akhir tahun. "Karenanya pasokan hariannya yang dikurangi supaya nyampe akhir tahun," kata dia.

Suhartoko menjelaskan Pertamina membatasi pasokan Premium ke SPBU sebesar 5 persen dibanding hari normal, dan 10 persen untuk solar. (Baca: Harga BBM Naik, Inflasi Melonjak 1 Persen)

Pembatasan pasokan itu berlaku mulai 18 Agustus 2014. Ia juga membantah bahwa Pertamina sempat memotong pasokan Premium sampai 50 persen.

Adapun untuk stok yang tersedia, kata Suhartoko, per Sabtu, 23 Agustus 2014, stok Premium masih cukup untuk 18 hari kebutuhan nasional dengan acuan konsumsi normal 80 ribu kiloliter per hari. Adapun stok solar masih cukup untuk 20-21 hari dengan acuan konsumsi nasional 44 ribu kiloliter per hari.

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler:

Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

41 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

45 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya