Pakai Pertamax, Tarif Angkot Naik Sepihak  

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 05:21 WIB

Petugas berdiri samping mesin pengisian BBM di SPBU Maya Tegal, Jawa Tengah, 23 Agustus 2014. Akibat pembatasan pasokan BBM dari Pertamina, menyebabkan kendaraan terpaksa mengisi BBM jenis Pertamax. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Cirebon: Tarif angkutan kota (angkot) di Cirebon naik sepihak. Musababnya, mereka terpaksa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, Pertamax. Para sopir angkot pun meminta penumpang memaklumi kenaikan tiba-tiba ini. (Baca: Organda Minta Pembatasan BBM Dihentikan)

“Sudah tiga hari ini angkot saya menggunakan Pertamax,” kata Maman, 30 tahun, sopir angkot D2, Gunung Sari-Pelabuhan-Majasem. Ia membeli Pertamax lantaran tidak mendapatkan Premium. “Sudah antre 2 jam. Begitu sudah waktunya isi, Premium habis,” ujarnya. Ia pun memilih mengisi mobilnya dengan Pertamax daripada pulang dengan tangki kosong dan mogok di jalan. (Baca: Konsumsi Pertamax Sudah Naik, SPBU Tol Tetap Rugi)

Akibatnya, Maman terpaksa menyesuaikan ongkos naik angkot dengan pembelian Pertamax. “Kalau tetap memakai tarif lama, saya yang nombok,” ucapnya. Ia pun menaikkan tarif menjadi Rp 5 ribu per orang dari sebelumnya Rp 3 ribu. Sedangkan untuk pelajar yang biasanya hanya Rp 2 ribu per orang naik menjadi Rp 3 ribu per orang. (Baca: Jero Wacik Pastikan Kuota BBM Subsidi Tak Ditambah)

Penggunaan Pertamax, kata Maman, ikut menambah biaya operasional angkot. Biasanya, dalam sehari dibutuhkan 20 liter Premium. Dengan harga Premium sebesar Rp 6.500 maka di hari-hari biasa Maman hanya mengeluarkan Rp 130 ribu. Namun dengan harga Pertamax hingga Rp 11.400, pengeluaran Maman untuk bahan bakar saja membengkak. “Ini belum dipotong waktu antrean yang cukup lama,” katanya. (Baca: SPBU Dalam Kota Bogor Antre Panjang)

Naiknya tarif angkot tidak otomatis menaikkan uang yang dibawa Maman ke rumah. “Dengan setoran Rp 85 ribu per hari ke pemilik angkot saya biasa membawa pulang ke rumah Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per hari,” ujarnya.

Sejak menggunakan Pertamax, Maman harus berhemat di antaranya dengan mengurangi jumlah rit. Jika biasanya sehari hingga 6 rit, kini Maman hanya beroperasi menjadi 4 rit saja. “Mau muter-muter juga sayang bahan bakarnya,” katanya.

Seorang pelajar SMP di Kota Cirebon, Elsa, 14 tahun, mengaku tidak kaget dengan kenaikan tarif angkot. “Dari rumah sudah dikasih lebih sama mamah. Takutnya angkot naik. Ternyata benar,” kata Elsa.

IVANSYAH

Berita Terpopuler:

Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya