TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan Kawasan Berikat Nusantara Marunda merupakan lokasi yang sesuai bagi pembangunan pabrik perusahaan Hon Hai Precision Industry Co Ltd atau dengan nama dagang Foxconn. Alasannya, daerah Marunda memiliki akses langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok. "Akses itu baik bagi efisiensi perusahaan," kata Eddy saat dihubungi, Jumat, 22 Agustus 2014.
Eddy menjelaskan penempatan pembangunan di Marunda juga mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memindahkan pabrik industri ke wilayah pinggiran Ibu Kota. Selain mengatur zona penempatan, ide itu turut mengurangi tingkat polusi udara dari kendaraan angkut dan limbah sisa pabrik. Pembangunan di Marunda juga mencegah penumpukan warga pendatang di Ibu Kota.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji ulang lokasi pembangunan pabrik Foxconn. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan mengatakan Foxconn meminta lahan yang terlalu luas di Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Jakarta Utara. Untuk itu, Pemprov tengah mempertimbangkan memindahkan lokasi pembangunan pabrik ke Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Jakarta Timur.
Kamar Dagang, kata Eddy, mendukung masuknya Foxconn ke Indonesia. Pemilihan lokasi pabrik di Jakarta berarti ada nilai investasi yang ditanam sekaligus menyokong pertumbuhan ekonomi di kota ini. Selain itu, keputusan tersebut menyiratkan Foxconn menganggap Jakarta memiliki iklim industri yang positif.
Untuk itu, Eddy menyarankan Pemprov DKI mengatur zona penempatan pabrik industri sebelum kerja sama Foxconn dengan PT Jakarta Propertindo diteken. Selain itu, Pemprov juga harus menyiapkan insentif bagi perusahaan manufaktur gadget yang akan berinvestasi senilai Rp 12 triliun itu. "Insentifnya akan menjadi pemanis dan mendorong mereka mempercepat realisasi investasinya," ujar Eddy.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Jokowi dan JK Mulai Silang Pendapat Soal Kabinet
Usai Sidang MK, Adik Prabowo Mantu
Berita terkait
Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India
7 hari lalu
Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?
36 hari lalu
Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan
4 Februari 2024
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaKlasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina
27 Desember 2023
Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.
Baca SelengkapnyaEkonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
25 Desember 2023
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?
Baca SelengkapnyaCak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi
22 Desember 2023
Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.
Baca SelengkapnyaBahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024
7 Desember 2023
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN
23 November 2023
Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global
22 November 2023
Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaChatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
22 November 2023
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.
Baca Selengkapnya