TEMPO.CO, Jakarta - Kopilot Thai Lion Air Peter Esberte meninggal akibat serangan jantung setelah sebelumnya pingsan, 20 menit setelah lepas landas, Rabu, 20 Agustus 2014. Direktur Airport Operation and Services Lion Air Daniel Putut mengungkapkan saat itu Esberte menerbangkan pesawat dari Hat Yai menuju Bangkok, Thailand.
"Jadi ini Lion yang di Thailand. Penerbangannya bukan dari Indonesia," ucapnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 21 Agustus 2014.
Menurut Daniel, begitu mendengar kabar tersebut, perusahaan langsung membuat notice yang ditujukan kepada semua penerbang untuk lebih memperhatikan kesehatannya. Para penerbang Lion Air di Indonesia menjalani pemeriksaan kesehatan rutin setiap enam bulan.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan SL8537 itu pun terpaksa kembali ke bandara Hat Yai dan melakukan pendaratan darurat karena Esberte pingsan. Padahal Esberte, kopilot berkebangsaan Belanda dengan usia 47 tahun, telah dinyatakan sehat oleh maskapai. Dalam pemeriksaan kesehatan pada Februari dan Maret 2014, catatan kesehatannya baik. (Baca: Jenazah Pilot Pesawat Piper Dimakamkan di Jombang)
Setelah Esberte pingsan di kokpit, pilot menerbangkan pesawat kembali ke bandara Hat Yai untuk mendarat pada pukul 13.21 waktu setempat. Menurut Aeronautical Radio of Thailand (Aerothai), Esberte meninggal karena serangan jantung di pesawat.
Kepala Departemen Penerbangan Sipil Thailand Woradej Harnpraset menyebut Esberte pingsan saat pesawat berada pada ketinggian 3.000 kaki. Seharusnya pesawat Boeing 737-900 dengan nomor penerbangan SL8537 ini dijadwalkan tiba di Don Mueang pada pukul 13.45 waktu setempat setelah berangkat pukul 12.15.