Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menutup perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (11/4). Ia mengklaim berkat kedatangannya, indeks harga saham gabungan meningkat 1,7 persen. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan nilai investasi asing dari saham mencapai Rp 55,5 triliun hingga 15 Agustus lalu. "Kalau seluruh pasar modal, termasuk surat utang, mencapai Rp 100 triliun lebih," katanya dalam workshop "Economic Outlook Pasca-Pemilu 2014" di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2014.
Jumlah itu adalah rekor tertinggi dibandingkan tahun lalu. Ito mengatakan pencapaian ini sudah sangat baik. Alasannya, sepanjang 2013, investasi asing dari saham minus Rp 20,6 triliun.
Ito memprediksi sentimen positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun. Tren positif dinilai melejit setelah presiden baru dilantik. "Apalagi jika sudah ada pengambilan kebijakan oleh pemerintah baru," ujarnya.
Menurut Ito, sentimen positif dapat bertahan jika pemerintah baru mampu menciptakan keamanan untuk investasi. Keamanan merupakan kunci investor menanamkan modalnya. "Prinsip uang seperti air. Bedanya, uang mengalir ke tempat yang menguntungkan," katanya.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.