Pekerja memuat tabung gas di penyalur gas LPG Jalan Emong, Bandung, Rabu (12/8). Kementrian Negara BUMN menyetujui kenaikan gas LPG tabung 12 Kg yang tidak disubsidi yang akan dilakukan setelah lebaran. Foto:TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikan gas elpiji nonsubsidi tidak akan berdampak besar pada inflasi Agustus 2014. "Tidak banyak inflasinya," katanya seusai pelantikan pejabat eselon II Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2014.
Chatib belum menghitung rincian besaran inflasi pada Agustus ini. Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengaku menerima usulan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram dari PT Pertamina (Persero). Usulan tersebut tidak otomatis menaikkan harga, karena kebijakan harga elpiji merupakan kewenangan pemerintah. (Baca: Elpiji 12 Kilogram Naik, Gas Melon Akan Diserbu)
Ekonom dari Institute for Development of Economy and Finance, Enny Sri Hartati, mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kilogram dikhawatirkan membuat konsumennya berpindah ke elpiji 3 kilogram bersubsidi. Jika demikian, anggaran subsidi gas membengkak.
Kenaikan harga elpiji non-subsidi dilakukan menyusul kebijakan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi jenis Premium. Pembatasan konsumsi diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM bersubsidi. Indikasi lonjakan itu terlihat dari data konsumsi hingga semester pertama 2014 yang sudah melewati setengah dari total kuota tahun ini sebesar 46 juta kiloliter.