Aburizal Bakrie: Defisit Indonesia Terendah di Asia
Reporter
Editor
Senin, 18 April 2005 12:29 WIB
TEMPO Interaktif, Denpasar:Menko Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan bahwa situasi ekonomi Indonesia saat ini sudah menunjukkan beberapa kemajuan yang sangat bagus. Di Asia, saat ini Indonesia menjadi salah negara dengan defisit paling kecil, kata Aburizal saat berbicara dalam forum Australia Indonesia Business Council di Bali, Senin (18/4).Aburizal menyebut bahwa pada tahun 2004, kinerja ekonomi bahkan lebih baik dari perkiraan. Begitu pula inflasi masih rendah, tingkat bunga menurun, dan harga saham bahkan pernah naik ke level tertinggi. Yang paling menggembirakan, pertumbuhan tahun lalu itu tidak hanya didukung oleh konsumsi tapi juga ekspor dan investasi, kata dia. Lebih jauh, menteri menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi tahun 1997, investasi tumbuh 13,7 persen dan ekspor 18,3 persen. Dari data-data inilah, beberapa ekonom termasuk IMF dan Bank Dunia percaya bahwa era pertumbuhan ekonomi yang tinggi (di atas 6 dan 7 persen pertahun) bukan lagi hal yang mustahil bagi Indonesia dalam tahun-tahun ke depan. Apalagi kondisi fiskal pemerintah menunjukan trend yang positif. Menurut Aburizal, semua indikasi itu menunjukan ekonomi Indonesia bergerak di jalur yang benar. Meskipun demikian, dia mengingatkan bahwa kesuksesan ini tidak menutup kenyataan bahwa masih banyak kelemahan dan problem ekonomi yang terjadi. Stabilitas makro ekonomi yang bagus itu, misalnya, belum sepenuhnya terwujud dalam penciptaan lapangan kerja. "Tapi kami memperkirakan pada 2004 kami sudah menciptakan 2,3 juta pekerjaan untuk masyarakat," ujarnya. Ia mengakui, jumlah ini masih lebih kecil dibanding jumlah tenaga kerja baru yang diperikirakan sekitar 2,5 juta orang tiap tahun. Leanika Tanjung
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
5 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.