Pekerja mengisi tabung gas elpiji 3 kg di Pertamina Unit Pemasaran III Depot Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1). Harga jual Elpiji 3 kg di tingkat pengecer naik antara Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per tabung. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas akan menginvestasikan dana sekitar US$ 15 juta untuk meningkatkan infrastruktur pengolahan gas. Direktur utama Pertagas Hendra Jaya mengatakan PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha Pertagas telah mengeluarkan final investment decision (FID) untuk revitalisasi kilang LPG Mundu, Indramayu, Jawa Barat.
“Kilang LPG Mundu direvitalisasi dengan menggunakan bahan baku gas alam dalam rangka meningkatkan produksi dan mengurangi impor LPG,” kata Hendra dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Juli 2014.
Hendra mengatakan, selain untuk revitalisasi kilang, investasi ini akan digunakan untuk mengembalikan kapasitas kilang, membangun pipa gas, serta modifikasi jalur pipa gas milik Pertamina EP ke kilang Mundu. Pertagas berencana membangun pipa gas sepanjang 20,8 kilometer yang akan menghubungkan onshore processing facility (OPF) Balongan dengan kilang Mundu.
Menurut Hendra, jika proyek ini selesai, volume impor LPG bisa dikurangi sebesar 27.000 metrik ton per tahun. Pada 2014, impor LPG diperkirakan akan mencapai 4,9 juta metrik ton atau sekitar 60 persen dari konsumsi LPG nasional sebesar 5,3 juta metrik ton.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.