Saat Ini Indonesia Belum Mampu Buyback Indosat

Selasa, 24 Juni 2014 10:33 WIB

Calon presiden Joko Widodo, menjawab pertanyaan moderator saat debat capres sesi tiga yang diselenggarakan di Hotel holiday Inn Kemayoran, Jakarta (22/6). Dalam Debat Capres Sesi 3 kali ini mengangkat tema ketahanan nasional dan politik internasional. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Pontianak - Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menyatakan Indonesia belum mampu membeli kembali (buyback) saham Indosat dengan kondisi anggaran seperti saat ini. "Mau buyback duitnya di dalam ada atau tidak. Sekarang ini defisit perdagangan, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara," katanya di Pontianak, Senin, 23 Juni 2014 malam.

Jokowi mengatakan buyback bisa dilakukan jika pertumbuhan ekonomi melebihi 7 persen. Mengenai kondisi keuangan Indosat, Jokowi mengatakan jika kondisinya tidak sehat, maka ketika saham dibeli kembali, pemerintah harus melakukan perbaikan manajemen. "Buyback itu tentu saja kalau harganya wajar dan sesuai. Biasanya kalau sahamnya itu lagi bagus-bagusnya, pasti minta harga sweetener, minta yang paling manis," katanya.

Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini mengatakan keputusan Presiden Megawati Soekarnoputri menjual Indosat sudah mendapatkan persetujuan legislatif sehingga keputusan tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia saat itu masih belum pulih dari krisis sehingga keputusan menjual Indosat dianggap sudah tepat. (Baca:Analis: Indosat Rugi Besar, Masih Mau Buyback?)

Sebelumnya, dalam Debat Calon Presiden putaran ke-3 yang digelar Ahad, 22 Juni 2014 lalu, calon presiden dari koalisi Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertanya perihal kebijakan Megawati yang dulu menjual Indosat. Menjawab pertanyaan itu, Joko Widodo mengatakan ia membuka peluang untuk melakukan buyback saham Indosat sehingga Indonesia akan kembali memiliki perusahaan tersebut beserta satelit-satelit yang berguna untuk pertahanan nasional.

"Ke depan kita buyback lagi sehingga menjadi milik kita. Maka itu, ekonomi kita harus tumbuh 7 persen," kata Jokowi saat itu. (Baca:Buyback Indosat, Pengamat: Lihat Kondisi Anggaran)

Dalam debat bertemakan Politik Internasional dan Pertahanan Nasional itu, Jokowi menjelaskan bahwa saat Indosat dijual, ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi tahun 1998. "Saat itu kondisi ekonomi masih belum baik. Jangan bicara saat posisi normal, waktu itu APBN masih berat. Kondisi krisis dan normal itu beda. Tidak bisa disamakan kondisi pada 1998, 2003, dan 2014," katanya.

Jokowi mengatakan Prabowo menyerang mengenai Indosat karena ia tidak paham dan merasakan apa yang terjadi di dalam negeri. "Saat itu beliau kan di luar negeri. Jadi, tidak merasakan dan paham apa yang terjadi," katanya. (Berita sebelumnya:Jokowi Akan Buyback Saham Indosat)

ANANDA TERESIA







Berita Lain
Sting Tak Akan Wariskan Harta kepada Anaknya

SIMAK UI, Kedokteran dan Hukum Jadi Favorit

Kirim Surat ke Google, Bocah Minta Ayahnya Libur

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

9 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

9 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

10 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

15 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya