BI Terbitkan Uang NKRI Baru pada 17 Agustus 2014

Kamis, 19 Juni 2014 15:24 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, memberikan kata sambutan dalam acara penandatanganan Bye Laws Nasional Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) oleh 120 bank umum, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, (5/6).TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Batam - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas menyatakan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baru akan diluncurkan pada 17 Agustus 2014, atau bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI.

"Tanggal 17 Agustus, uang baru tersebut akan diperkenalkan dan sudah masuk di mesin anjungan tunai mandiri (ATM)," kata Ronald seperti dikutip dari Antara, di Batam, Kamis, 19 Juni 2014.

Dia mengatakan uang NKRI itu akan ditandatangani Gubernur Bank Indonesia dan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan, sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Mata Uang.

Sayangnya, Ronald tidak menyebutkan nominal pecahan uang baru tersebut dan jumlah yang akan diedarkan ke masyarakat. "Saya belum bisa menyebutkan itu, tunggu saja nanti," tuturnya.

Menurut dia, BI dan pemerintah sudah sepakat tentang gambar dan tulisan yang tertera dalam uang baru tersebut. Tulisan yang tertera dalam uang baru itu tidak lagi "Bank Indonesia", tapi "Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Sebelumnya, Ronald pernah menyebutkan beberapa perbedaan dalam uang baru NKRI dengan uang yang sekarang. Uang baru NKRI akan bertuliskan "Negara Kesatuan Republik Indonesia". Uang NKRI juga akan ditandatangani oleh Gubernur BI dan Menteri Keuangan, berbeda dengan uang yang sekarang ditandatangani oleh Gubernur dan Deputi Gubernur BI.

Uang baru NKRI ini memiliki pecahan mata uang yang sama seperti uang rupiah yang sekarang beredar dan tetap memiliki gambar pahlawan. Tapi uang baru NKRI ini juga diklaim lebih susah dipalsukan.

Lebih jauh Ronald menjelaskan, jumlah uang yang beredar saat ini sekitar Rp 460 triliun, atau turun dibanding akhir tahun lalu yang mencapai Rp 500 triliun. Menjelang Lebaran, jumlah uang yang beredar akan naik kembali menjadi sekitar Rp 500 triliun.

ANT | RR. ARIYANI

Berita terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera



Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya