Utang Luar Negeri Naik, BI Dorong Hedging

Rabu, 18 Juni 2014 10:43 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Merespons peningkatan utang luar negeri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo menyatakan ingin menerapkan lindung nilai (hedging) untuk badan usaha milik negara (BUMN) guna menghindari kerugian negara. Ia juga mengingatkan perusahaan yang melakukan pinjaman luar negeri yang belum menerapkan hedging agar segera menggunakannya. "Banyak sekali perusahaan yang rugi di tahun 2013 karena rugi nilai tukar," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pada April 2014 mencapai Rp 3.300 triliun. Jumlah ini meningkat 7,6 persen dibanding utang luar negeri periode April 2013.

Agus mengatakan Kementerian BUMN dan Bank Indonesia akan terus mendorong perusahaan milik negara atau swasta untuk bertransaksi dengan lindung nilai. Dengan demikian, nilai utang terjaga dan perusahaan tak mengalami kerugian nilai tukar. "Melakukan hedging bukan merupakan sesuatu kerugian, tapi mengeluarkan biaya untuk menjaga nilai tukar," ujarnya.

Menurut Agus, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pengendalian risiko nilai tukar. Pertama, meyakinkan tujuan peminjaman uang untuk ekspor agar medapatkan penghasilan asing. Kedua, melakukan hedging, yaitu membeli forward valuta asing dengan rate yang diperjanjikan agar tidak mengalami risiko nilai tukar.

Rilis Bank Indonesia menyebut pertumbuhan utang luar negeri swasta terjadi lantaran adanya perkembangan sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan. Utang industri pengolahan makanan naik 14,2 persen (Yoy). Sedangkan sektor pertambangan juga meningkat 15,2 persen, dan sektor listrik, gas, serta air tumbuh 1,3 persen.

HERMAWAN SETYANTO











Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4

Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu

KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam

Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya