Bank Indonesia Akan Buat Aturan Standar E-Money  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 15 Juni 2014 03:45 WIB

Gelang Mandiri E-Money. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan Bank Indonesia berencana mengkonsolidasikan bank-bank penerbit uang elektronik terkait dengan rencana BI mengeluarkan standar penerbitan uang elektronik (e-money).

"Bank Indonesia ada roadmap untuk blueprint, untuk rencana mengeluarkan standar e-money," kata Ronald Waas setelah menghadiri Banking Service Excellence Award 2014 di Hotel Sangri-La Jakarta, Jumat, 13 Juni 2014. (bac: BI Minta Perbankan Integrasi E-Money)

Sebelumnya, Bank Indonesia memberikan aturan standar dalam sistem pembayaran, seperti pada kartu kredit yang diwajibkan menggunakan cip mulai 2010 dengan batas waktu 31 Desember 2015. Namun Ronald mengakui bentuk standar terhadap e-money ini belum ditentukan oleh Bank Indonesia.

Ia mengakui kesulitan utama untuk menciptakan standardisasi terhadap e-money adalah perbedaan teknologi yang diusung penerbit e-money. Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, penerbitan uang elektronik dapat dilakukan oleh lembaga perbankan umum, lembaga perbankan daerah, dan lembaga selain bank. (baca: BI Dorong Masyarakat Gunakan E-Money)

"Kalau kartu ATM-kan sama teknologinya. Kalau e-money kita ada dua, server-based dan chip-based," kata Ronald. Karena perbedaan teknologi tersebut, Ronald mengaku membutuhkan waktu yang lebih panjang dan kehati-hatian untuk mencari standardisasi yang tepat. "Industrinya harus duduk sama-sama, dengan Bank Indonesia juga. Kita mau pakai standar yang kayak apa,"

Saat ini telah ada 17 penerbit uang elektronik di Indonesia. Beberapa penerbit produk e-money tersebut di antaranya BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, dan Bank DKI. Juga sejumlah operator telekomunikasi, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Telkom, dan Finnet. Juga terdapat dua pemain independen, yaitu Skye Sab dan Doku. (baca: Pertama di Dunia, eMoney Lintas Operator)

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

1 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

2 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

3 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

3 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

4 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

4 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya