2013, BPOM Temukan 297 Takjil Beracun
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 13 Juni 2014 03:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti tahun-tahun sebelumnya, datangnya hari puasa selalu diikuti dengan hadirnya pasar-pasar dadakan yang menjual beragam pangan jajanan untuk berbuka atau biasa disebut dengan takjil. Beragam jenis penganan tersebut di antaranya bakso, es buah, kolak, gorengan, kerupuk, dan lauk-pauk. Sayangnya, tidak ada yang menjamin soal mutu dan kualitas penganan tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan menemukan ada 297 pelanggaran takjil dalam pengawasan pangan jajanan buka puasa sepanjang tahun 2013. Takjil tersebut kebanyakan mengandung zat kimia yang tidak semestinya, seperti formalin, rhodamin, boraks, sakarin, dan benzoat. (Baca: Ramadan, Pasokan Pangan Olahan Cukup)
"Takjil memang paling mudah yang dilanggar mutu dan kualitasnya di masyarakat," kata Kepala BPOM Roy Sparringa dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 12 Juni 2014.
Dari 297 pelanggaran tersebut, pelanggaran tertinggi ditemukan pada kelompok kudapan, seperti bakwan, tahu goreng, batagor, dan empek-empek, sebesar 40 persen. Menurut Roy, ada zat-zat yang seharusnya tidak digunakan dalam makanan tapi ditemukan dalam produk-produk tersebut. "Seperti formalin untuk produk mi basah, sehingga masyarakat harus hati-hati,” katanya. (Baca: Antisipasi Kenaikan Harga, Pasar Murah Siap Digelar)
Selain itu, pelanggaran yang cukup tinggi terdapat pada kelompok makanan ringan sebesar 17 persen. Menurut Roy, pada kelompok makanan tersebut digunakan zat kimia rodhamin, yang membuat warna makanan mencolok. BPOM juga meminta pemerintah daerah ikut mengawasi pasar dadakan di pinggir jalan.
AYU PRIMA SANDI
Berita terpopuler:
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro APBNP
Carrefour Siapkan 46 Alphard untuk Pemudik
Kawasan Bebas Uang Tunai Sukses Diterapkan di UI
Kapan Saat yang Tepat Beli Jersey Piala Dunia?