Penjualan Mustika Ratu Terkendala Distribusi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 11 Juni 2014 18:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Mustika Ratu, Putri Kuswisnu Wardani, mengatakan penurunan kinerja penjualan perseroan tahun lalu karena terkendala masalah distribusi. Pada 2013, distributor perseroan tidak memperluas daerah pemasarannya. Akibatnya membuat target penjualan perusahaan yang berdiri pada 1978 ini tidak tercapai. Pada tahun lalu, Mustika Ratu membukukan penurunan penjualan sebesar 21,84 persen menjadi Rp 358 miliar dibandingkan 2012.

“Salah satu penyebabnya ialah distribusi,” ujarnya saat ditemui Tempo setelah rapat umum pemegang saham di Jakarta, 11 Juni 2014. Pada 2012, perusahaan kosmetik itu berhasil menjual Rp 458 miliar. (Baca juga: Jokowi Didukung Bos Mustika Ratu)

Penurunan itu, kata Putri, terjadi pada penjualan dan distribusi produk kosmetik dan produk jamu masing-masing Rp 107 miliar dan Rp 17 miliar. Peran distributor sangat penting bagi keberlangsungan Mustika Ratu. Sejumlah distributor mengalami kesulitan keuangan. Hal itu berdampak pada kosongnya produk Mustika Ratu di pasar, karena distributor terlambat melakukan pembayaran dan re-order produk.

Distributor pun tidak mampu melakukan pelayanan konsumen dengan baik. "Kelemahan itu ditunjukkan oleh service level yang rendah dari Major Account, terutama disebabkan oleh kurangnya kendaraan angkutan barang," kata Putri.

Selain masalah distribusi, masuknya produk-produk kecantikan dari Cina juga membuat konsumen mulai berpaling untuk mencoba produk asal Negeri Panda. Kenaikan harga bahan bakar minyak, upah minimum provinsi, dan melemahnya rupiah, juga turut menghambat Mustika Ratu. "Melemahnya nilai rupiah hingga Rp 12.128 per dolar Amerika Serikat pada 2013, berdampak signifikan bagi perseroan, terutama untuk pengadaan bahan baku impor," ujar Putri. (Lihat juga: Bos Mustika Ratu Siap Tampung Keluarga Jokowi)

Penurunan penjualan juga disebabkan beberapa faktor lain seperti berkurangnya produktivitas dana program iklan, keterlambatan pemasaran produk baru, terhambatnya pengambilan kebijakan dan keputusan bisnis, serta tidak optimalnya produktivitas konter.

Meski begitu, Presiden Komisaris PT Mustika Ratu, Haryo Tedjo Baskoro, menilai strategi dan upaya perseroan pada 2013 berjalan dengan baik. "Manajemen melakukan tindak lanjut konsolidasi untuk memperbaiki kinerja Mustika Ratu melalui efisiensi biaya selama 2013," ujarnya.

Saat ini, kata Haryo, Mustika Ratu masih memiliki peluang untuk memperbesar penjualannya. Alasannya, pasar tahun ini, khususnya wanita, semakin sadar dengan perawatan kesehatan, kebugaran dan kecantikan. "Perseroan mesti melakukan berbagai terobosan, guna meningkatkan area pemasaran dan distribusi," kata Haryo.

PERSIANA GALIH

Terpopuler:
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
Usai Debat Capres, IHSG Rebound 61 Poin
2025, 120 Juta Rakyat Indonesia Tak Punya Rumah

Berita terkait

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

10 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

30 Juli 2023

Laba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen

Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

29 Mei 2023

Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M

PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.

Baca Selengkapnya