RI Kekurangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen  

Senin, 9 Juni 2014 14:02 WIB

Aksi unjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Alam pikir Indonesia (Gerak Api) melakukan aksi dengan membawa atribut perlindungan konsumen di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/4). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perlindungan Konsumen Nasional menyatakan Indonesia saat ini belum banyak memiliki lembaga yang mengurusi permasalahan konsumen. Hingga saat ini Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang ada di Indonesia baru sebanyak seratus unit.

"Idealnya, BPSK tersedia minimal satu unit di setiap kota dan kabupaten di Indonesia," kata anggota BPKN, Deddy Saleh, saat ditemui seusai penandatanganan MoU dengan SAIC Tiongkok di Kementerian Perdagangan, Senin, 9 Juni 2014.

Jika ada sekitar 500 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia, artinya jumlah BPSK yang didirikan juga harus sebanyak itu. Apalagi keberadaan BPSK ini penting sebagai lembaga yang memfasilitasi keluhan konsumen terkait dengan produk barang dan jasa. "Di Cina saja ada sampai empat juta unit," ujarnya. (Baca: Pemerintah Siapkan Perlindungan Konsumen Online)

Sayangnya, keberadaan BPSK yang sudah ada pun saat ini banyak yang tidak berkembang, bahkan mati. Sebab, lembaga-lembaga ini mengalami kesulitan pembiayaan. "Di Cina bisa banyak sekali karena tidak hanya dibentuk oleh pemerintah, tapi juga mendapatkan bantuan pembiayaan," ujarnya. (Baca: UNS Segera Buat Pusat Studi Perlindungan Konsumen)

Menurut Deddy, lembaga penyelesaian sengketa semacam BPSK ini semestinya mendapatkan bantuan pendanaan dari pemerintah. Apalagi ini terkait dengan perlindungan konsumen yang sebenarnya mencakup semua pihak. "BPSK ini badan peradilan di luar pengadilan yang cepat dalam solusi dan tidak berpihak pada satu sisi saja, misalkan produsen," ujarnya.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional baru saja meneken nota kesepahaman pada bidang perlindungan konsumen dengan lembaga perlindungan konsumen Tiongkok, The State Administration for Industry and Commerce (SAIC). Kerja sama ini diharapkan bisa membantu Indonesia dalam meningkatkan perlindungan konsumen dalam negeri.

AYU PRIMA SANDI

Berita utama:
Haters Jokowi-Prabowo Terancam Pikun Lebih Dini
Debat Capres, Prabowo Mungkin Menyerang Jokowi
Heboh Meteor di Jakarta, LAPAN: Itu Jejak Pesawat

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

8 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

11 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

5 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

8 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kesadaran Hak Konsumen Indonesia Masih Level Tiga, Dipengaruhi Adat Ketimuran

14 hari lalu

Kesadaran Hak Konsumen Indonesia Masih Level Tiga, Dipengaruhi Adat Ketimuran

Kesadaran hak konsumen Indonesia masih pada level mampu alias level tiga. Adat ketimuran membuat konsumen nrimo dengan keadaan.

Baca Selengkapnya