TEMPO Interaktif, Jakarta: Menurut Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S. Gultom, peranan lembaga-lembaga finansial internasional (IFIs) sangat dibutuhkan dalam membantu restrukturisasi sistem perbankan Indonesia. Demikian disampaikannya, dalam kuliah umum Program Magister Manajemen Universitas Pancasila yang bertema "Internasional Finance" di Board Room Bimasena, Sabtu (19/3)Menurut Miranda, hal ini karena pembangunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah bagian dari sistem finansial internasional, sebuah sistem yang sangat didamba-dambakan sejak dari GATT dulu, hingga WTO sekarang. Sebagai kelanjutan dari program pasca IMF, API juga dibutuhkan terutama untuk mengantisipasi krisis ekonomi seperti yang terjadi pada 1998. Apalagi sekarang menurutnya, batas-batas atas perbankan dengan finansial sudah sangat kabur, baik itu asuransi dan deposito. Salah satu penyebab runtuhnya ekonomi Indonesia adalah tidak independennya Bank Indonesia sebagai regulator. Untuk terus membangun stabilitas sistem perbankan, maka Bank Indoensia akan membenahi dan meningkatkan kontrol internal dan membenahi "corporate government". Sebagai regulator, saat ini Bank Indonesia akan menjalankan kebijakan moneter yang cenderung ketat melalui penyerapan kelebihan likuiditas dan mengarahkan kenaikan suku bunga setiap bulan secara bertahap.Tentang banyaknya kritik yang ditujukan sehubungan dengan ketergantungan Indonesia terhadap lembaga-lembaga finansial internasional, seperti Dana Moneter International (IMF) dan Bank Dunia, ia berpendapat langkah itu tidak bisa tidak, harus diikuti. Kita juga harus berpartisipasi dan turut cari manfaat dari situ, tanpa mengurangi kedaulatan sebagai suatu negara. "Trust me, globalisasi akan membawa keuntungan bagi bangsa kita," katanya. Dian I
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.