Miranda: API Penting untuk Antisipasi Krisis

Reporter

Editor

Minggu, 20 Maret 2005 02:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menurut Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda S. Gultom, peranan lembaga-lembaga finansial internasional (IFIs) sangat dibutuhkan dalam membantu restrukturisasi sistem perbankan Indonesia. Demikian disampaikannya, dalam kuliah umum Program Magister Manajemen Universitas Pancasila yang bertema "Internasional Finance" di Board Room Bimasena, Sabtu (19/3)Menurut Miranda, hal ini karena pembangunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah bagian dari sistem finansial internasional, sebuah sistem yang sangat didamba-dambakan sejak dari GATT dulu, hingga WTO sekarang. Sebagai kelanjutan dari program pasca IMF, API juga dibutuhkan terutama untuk mengantisipasi krisis ekonomi seperti yang terjadi pada 1998. Apalagi sekarang menurutnya, batas-batas atas perbankan dengan finansial sudah sangat kabur, baik itu asuransi dan deposito. Salah satu penyebab runtuhnya ekonomi Indonesia adalah tidak independennya Bank Indonesia sebagai regulator. Untuk terus membangun stabilitas sistem perbankan, maka Bank Indoensia akan membenahi dan meningkatkan kontrol internal dan membenahi "corporate government". Sebagai regulator, saat ini Bank Indonesia akan menjalankan kebijakan moneter yang cenderung ketat melalui penyerapan kelebihan likuiditas dan mengarahkan kenaikan suku bunga setiap bulan secara bertahap.Tentang banyaknya kritik yang ditujukan sehubungan dengan ketergantungan Indonesia terhadap lembaga-lembaga finansial internasional, seperti Dana Moneter International (IMF) dan Bank Dunia, ia berpendapat langkah itu tidak bisa tidak, harus diikuti. Kita juga harus berpartisipasi dan turut cari manfaat dari situ, tanpa mengurangi kedaulatan sebagai suatu negara. "Trust me, globalisasi akan membawa keuntungan bagi bangsa kita," katanya. Dian I

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

6 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

10 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

14 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya