Pameran sains 2013 di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, (15/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia menunjukkan orang Indonesia yang bersekolah hingga strata 2 dan strata 3 ternyata jauh lebih bahagia daripada yang hanya tamatan SMA, apalagi dibanding yang tidak pernah bersekolah.
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik itu, disebutkan indeks kebahagiaan tertinggi ditunjukkan lulusan S-2 dan S-3 yaitu sebesar 75,58 persen dari skala 0-100. Adapun angka 100 merupakan indeks bahagia paling tinggi. Sebaliknya, indeks yang makin kecil hingga ke angka 0 menggambarkan individu yang sangat tak bahagia.
Survei terhadap 9.270 responden yang dipilih secara acak dari semua provinsi ini dilakukan sepanjang 2013. Adapun jumlah responden yang diwawancarai dibuat seimbang antara wilayah perkotaan dan pedesaan dengan jumlah responden perempuan sedikit lebih banyak (53 persen) ketimbang laki-laki. (Baca: Impor Ponsel Picu Defisit Neraca Perdagangan)
Adapun indeks kebahagiaan lulusan S-1 berada sedikit di bawah lulusan S-2 dan S-3, yaitu 72,68. Adapun indeks kebahagiaan lulusan SMA berada pada angka 67,63. Sedangkan lulusan SMP dan SD masing-masing indeks kebahagiaannya adalah 65,56 dan 63,93.
Masih pada survei yang sama, BPS juga mengukur indeks kebahagiaan berdasarkan penghasilan bulanan. Rumah tangga dengan penghasilan lebih dari Rp 7,2 juta per bulan indeks kebahagiannya berada pada angka 74,64. Sedangkan keluarga dengan penghasilan paling rendah, yaitu di bawah Rp 1,8 juta per bulan, indeks kebahagiaannya berada pada angka 61,80.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
10 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.