Keluarga pendukung Tim Arsenal di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, (14/7). Gunners julukan bagi pendukung tim Arsenal mulai memadati area Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya melawan tim Indonesia Dream Team. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kebanyakan orang Indonesia cukup bahagia. Dari skala 0-100, di mana 100 merefleksikan kondisi sangat bahagia, Indonesia berada pada posisi 65,11 persen.
"Bisa dibilang orang Indonesia rata-rata cukup bahagia," kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin, 2 Juni 2014.
Studi kebahagiaan ini melibatkan sepuluh ribu responden dengan berbagai indikator, di antaranya berdasarkan klasifikasi tempat tinggal, jenis kelamin, kedudukan dalam rumah tangga, dan status pendidikan.
"Dari situ, terlihat penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi indeks kebahagiaannya dibandingkan dengan di pedesaan dengan mencapai 65,92," kata dia.
Selain itu, orang yang belum menikah indeks kebahagiaannya tak jauh berbeda dengan masyarakat yang sudah menikah. Indeks kebahagiaan orang yang belum menikah berada di posisi 64,99 sedangkan orang yang sudah menikah 65,31.
"Keluarga yang punya anak lebih dari dua juga justru tidak lebih bahagia. Paling pas itu memang dua anak cukup, indeks kebahagiaannya sampai 65,9 persen," ujarnya.
Suryamin mengatakan pengukuran indeks kebahagiaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat. Menurut dia, indeks kebahagiaan ini sudah dilakukan di berbagai negara. "Rujukannya memang internasional tapi kami menyesuaikan kondisi di dalam negeri," ujarnya.
Meski baru dilakukan pertama kalinya di Indonesia, ia mengatakan studi ini bisa dilakukan lagi pada tahun-tahun selanjutnya. "Bisa saja dua tahun sekali atau tiga tahun sekali," ujarnya.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.