Larangan Ekspor Mineral, Antam Rugi Rp 272 Miliar  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 2 Juni 2014 19:34 WIB

Gedung Aneka Tambang Unit Geomin. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang pelat merah, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, mencatatkan rugi pada kuartal I 2014 sebesar Rp 272,6 miliar dibandingkan kuartal I 2013 yang membukukan laba Rp 407,6 miliar. Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono mengatakan kerugian itu karena perseroan terkena dampak larangan ekspor mineral mentah yang mulai diberlakukan awal tahun ini.

“Karena efek larangan ekspor dan masih rendahnya harga komoditas,” ujarnya ketika dihubungi, 2 Juni 2014. (Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport Dimulai di Kuartal II)

Kerugian itu seiring dengan penjualan perseroan yang juga anjlok pada kuartal I tahun ini. Antam membukukan penjualan sebesar Rp 2,3 triliun pada kuartal I 2014 atau turun 31,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,34 triliun.

Penurunan penjualan terutama untuk bijih nikel yang anjlok 92,2 persen; emas turun 25,6 persen; dan perak turun 4,8 persen. Pada kuartal I tahun ini, perseroan juga sama sekali tidak menjual bijih bauksit.

Untuk diketahui, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang mulai diterapkan pada 12 Januari 2014 membatasi perusahaan tambang melakukan ekspor mineral. Perusahaan boleh melakukan ekspor konsentrat mineral dengan syarat, di antaranya, membangun pabrik pemurnian (smelter). (Lihat juga: Pendapatan Antam Tergerus Larangan Ekspor Mineral)

Meski begitu, hingga akhir tahun ini Tri memperkirakan kinerja perseroan akan membaik seiring dengan makin naiknya harga komoditas nikel. “Kami yakin akan positif,” katanya.

ANANDA PUTRI

Terpopuler :
Kuartal I 2014, Laba Mayabank Naik 6,3 Persen
INACA Tunggu Keputusan Kenaikan Tarif Batas Atas
Juni, Inflasi Meningkat 20 Persen







Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

4 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

26 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

27 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya