Komunitas Kretek: Sampoerna Hanya Mau Untung

Reporter

Senin, 26 Mei 2014 12:32 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Komunitas Kretek, Abhisam mengatakan PT HM Sampoerna tidak bisa menutup pabrik dengan alasan pasar sigeret kretek tangan (SKT) mengalami penurunan. Menurut dia, hal ini tidak mungkin terjadi karena pembagian dividen masih tinggi, yakni Rp 9,95 triliun.

"Kalaupun tren SKT menurun, seharusnya pabrik kecil lebih dulu bangkrut karena modalnya lebih kecil. Tapi kenyataannya kan tidak," kata dia dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 26 Mei 2014. (Baca: SKT Tutup, Petani Jember Mulai Panik)

Apalagi, kata Abhisam, laporan tahunan Sampoerna 2013 menunjukkan pertumbuhan di beberapa lini, meskipun SKT sendiri mengalami penurunan. Bahkan, lanjut dia, Sampoerna mengakui portofolio SKT Sampoerna bertahan di posisi teratas pada segmen SKT.

Dari kasus penutupan pabrik ini, dalam rilis dikatakan bahwa Abhisam menuduh Sampoerna tidak punya keberpihakan terhadap kretek. Abhisam menuduh adanya skenario mengganti kretek menjadi rokok putih mengingat Sampoerna kini dibawah kendali Philip Morris.

Abhisam menjelaskan, di antara konsumen kretek selalu terdapat consumer swinging dari konsumsi satu merek kretek ke kretek lainnya. Semua pabrik akan mengalami perubahan. "Setiap tahun selalu ada perubahan dan itu biasa. Tapi kenapa kali ini sampai menutup pabrik."

Penutupan dua pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk di Lumajang dan Jember memiliki dampak yang cukup besar. Pasalnya, pabrik rokok terbesar itu memecat 4.900 karyawan. Hal ini juga akan mempengaruhi geliat ekonomi di sekitar pabrik, seperti warung, pemilik kos-kosan, dan sebagainya.

Menurut Abhisam, kebijakan Sampoerna ini dianggap bertentangan dengan pernyataan Presiden Direktur Sampoerna, Paul Norman Janelle sebelum penutupan. Paul menegaskan bahwa Sampoerna akan terus memproduksi SKT karena memiliki nilai sejarah dan potensi pasar yang besar. "Khusus SKT, harusnya cukup Sampoerna mempertahankan karena SKT banyak menyerap tenaga kerja. Sayangnya Sampoerna hanya mau untungnya saja." (Baca: Pabrik Tutup, Sampoerna Beri Latihan Kewirausahaan)

DEWI SUCI RAHAYU



Berita Lainnya
Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

4 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

13 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

24 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

28 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

30 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

43 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

46 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

57 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

20 Maret 2024

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya