Krisis Politik Thailand, Perdagangan Tak Terganggu

Senin, 26 Mei 2014 06:09 WIB

Seorang pekerja mengontrol ratusan mobil Honda Freed siap ekpor di Pabrik Honda Prospect Motor(HPM), Ciampel, Karawang, Senin(14/12). (TEMPO/Andika Pradipta)

TEMPO.CO , Jakarta: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yakin krisis politik di Thailand belakangan ini tak mengganggu kinerja perdagangan Indonesia dan negara Gajah Putih tersebut. Hal itu terlihat dari beberapa tahun sebelumnya saat krisis politik yang melanda Thailand tak berimbas terhadap volume impor dari negara tersebut ke Indonesia.

“Nilai ekspor dari Thailand ke Indonesia tetap tinggi, seakan-akan tidak terpengaruh kondisi politik di sana,” ujar Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Susiwijono Moegiarso, ketika dihubungi, Ahad, 25 Mei 2014.

Ia menuturkan, Thailand sudah menjadi negara terbesar ketiga atau keempat sebagai asal impor ke Indonesia. Adapun produk-produk impor utama dari Thailand kebanyakan berupa produk otomotif dan suku cadangnya. (Baca: Kuartal I, Toyota Ekspor 33.327 Unit Mobil)

Saat ini, nilai perdagangan kedua negara sangat tinggi dengan defisit yang sangat besar. “Nilai impor Indonesia dari Thailand lebih besar daripada ekspor," ujar Susiwijono. (Baca: Bulan Depan, AirAsia Tutup Empat Rute Penerbangan)

Menurut catatan Bea dan Cukai, nilai impor Indonesia dari Thailand sepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai US$ 2,35 miliar. Sementara itu, nilai ekspor untuk periode yang sama ke Thailand tercatat US$ 1,30 miliar. "Sehingga terjadi defisit US$ 1,05 miliar.”

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, hanya berkomentar singkat ketika ditanya mengenai kemungkinan pengaruh kondisi politik Thailand terhadap industri otomotif di Indonesia. "Kami belum bisa menjawab karena tidak tahu situasi politik di sana," ucapnya.

MARIA YUNIAR

Berita terpopuler:
BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu

Selasa-Jumat, Hari 'Bebas Sapi' di Perbatasan

Bulan Depan, AirAsia Tutup Empat Rute Penerbangan

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

5 hari lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

6 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

7 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya