Takut Dijerat KPK, BUMN Malas Pakai Produk Lokal  

Reporter

Sabtu, 24 Mei 2014 06:32 WIB

Pekerja mengelas besi untuk bagian frame (rangka) sepeda di pabrik sepeda Polygon, di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/3). Polygon merupakan sepeda produk dalam negeri yang telah melahirkan 155 model dan 357 varian sepeda. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bandung - Kampanye pemerintah dalam hal penggunaan produk dalam negeri di instansi-instansi pemerintah ternyata belum menyentuh badan usaha milik negara (BUMN). Padahal, sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009 tentang penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, instruksi ini berlaku pula untuk BUMN.

"Tapi BUMN mempunyai logika sendiri dalam pengadaan barang dan jasa. Mereka mempunyai forum tertinggi, yaitu RUPS, yang menjadi acuan," kata Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat kepada wartawan di Bandung, Jumat, 23 Mei 2014.

Meskipun BUMN mempunyai acuan sendiri dalam pengadaan barang dan jasa, menurut Hidayat, ada beberapa BUMN yang peduli dengan penggunaan produk dalam negeri. Hidayat mencontohkan Pertamina. Ia mengatakan pernah dalam suatu pengadaan Pertamina hendak membeli kapal tanker dari luar negeri karena galangan kapal di Indonesia dianggap belum mampu. Hidayat kemudian membuat surat meminta Pertamina memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

"Pertamina akhirnya mengikuti dengan mengganti spesifikasi agar bisa dibuat oleh galangan dalam negeri. Tinggal buat surat yang saya tembuskan kepada Presiden," ujarnya.

Menteri Hidayat menjelaskan Instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengamanatkan supaya kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan institusi yang mengadakan pengadaan barang dan jasa menggunakan APBN dan APBD mengutamakan produk dalam negeri, khususnya untuk produk dengan nilai tingkat komponen dalam negeri telah mencapai 25-40 persen.

Salah satu alasan keengganan BUMN untuk tidak mengindahkan inpres ini, kata Hidayat, adalah karena produk dalam negeri dianggap tidak kompetitif. "Produk kita memang lebih mahal sekitar 15-20 persen. Meski mahal, kita tetap wajib untuk menggunakan produk dalam negeri," ujar dia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari menimpali, BUMN khawatir penggunaan produk dalam negeri yang lebih mahal itu akan membuat pejabat BUMN dijerat dengan pasal tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, tutur Ansari, Kementerian Perindustrian sedang menggodok peraturan pemerintah untuk menjabarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

"Diharapkan dengan adanya payung hukum yang jelas, BUMN yang takut dijerat dengan pasal korupsi mempunyai landasan hukum dalam penggunaan produk dalam negeri," ujarnya.

AMIR TEJO

Berita bisnis lain:
Tokobagus Ganti Nama, Jual-Beli Online Semarak
PPATK Endus Transaksi Narapidana di Singapura
Di Singapura: Penduduk 6 Juta, Rekening 30 Juta

Terpopuler
Jadi Menteri Agama, Kekayaan Suryadharma Melonjak
Jessica Hamil, Melaney Ricardo Ucapkan Selamat
Sokong Kampanye Prabowo, Ini Kekayaan Hary Tanoe




Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

54 hari lalu

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

Menteri Luhut membeberkan modus instansi kementerian dan lembaga yang menyulap produk impor dan dikemas agar tampak sebagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

14 Januari 2024

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dadan Kusdiana menyebut transisi energi dilakukan untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya