DKI Andalkan Pendapatan dari Pusat Belanja

Reporter

Rabu, 21 Mei 2014 22:25 WIB

Sejumah warga memperhatikan Jembatan penghubung antara pusat perbelanjaan Metro Blok G dan F Pasar Tanah Abang yang mengalami kerusakan di Kawasan Tanah Abang, Jakarta (02/04). Satu balok beton sepanjang 20 meter terlihat bergeser beberapa senti dari posisi normal. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan kontribusi pusat belanja terhadap pendapatan asli daerah sangat besar. “Tahun 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat Rp 3,1 triliun dari perputaran uang di pusat belanja,” katanya saat ditemui dalam acara konferensi pers Festival Jakarta Great Sale 2014 di Plaza Semanggi, Rabu, 21 Mei 2014.

Pendapatan dari aktivitas belanja masyarakat ini, ujar Arie, menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 18 persen. Kenaikan itu didorong oleh anggapan masyarakat bahwa Jakarta merupakan pusat wisata belanja, terlebih lagi komoditas merek papan atas yang tidak dijual di kota lain. “Ini daya tarik Jakarta lewat jumlah pusat belanjanya yang jumlahnya ratusan itu,” tutur Arie.

Menurut Arie, pendapatan provinsi dari pusat belanja tidak saja dari transaksi yang dibelanjakan pengunjung, tapi juga dari pajak parkir di pusat belanja tersebut. “Jadi, pusat belanja memberikan kontribusi dari berbagai sektor, belum lagi jika wisatawan mancanegara yang belanja, sehingga bisa dihitung variabel pajak hotel,” katanya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, ujar Arie, menargetkan pemasukan Rp 4,5 triliun dari aktivitas belanja masyarakat. Target tersebut, tutur Satria Hamid, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, ialah angka yang wajar. “Bisnis pusat belanja murni mengandalkan momentum, yang pada tahun ini Lebaran dan pilpres berdekatan, sehingga masyarakat bisa menghabiskan uangnya di pusat belanja saat peristiwa itu,” katanya.

RAYMUNDUS RIKANG R.W.




Berita Terpopuler:
Sampoerna Beralih ke Kretek Mesin, CT Anggap Wajar
30 Persen Obat yang Beredar di Asia Tenggara Palsu
Menkop Targetkan 2 Tahun Salip Malaysia di MEA
Siasat Pabrik Rokok Agar Tak Ada PHK

Berita terkait

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

29 November 2022

29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional

Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.

Baca Selengkapnya

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

13 November 2021

Tips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel

Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

12 September 2021

Ini Bedanya Alfamart dan Indomaret

Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret

Baca Selengkapnya

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

7 Maret 2021

Mau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren

Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

3 Januari 2020

Gara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet

Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.

Baca Selengkapnya

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

12 November 2019

11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Baca Selengkapnya

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

24 Oktober 2019

Prospektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam

Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.

Baca Selengkapnya

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

2 Oktober 2019

Yakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya