Menteri Pertanian, Suswono. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini menjadi kesempatan pertama bagi Menteri Koordinator Perekonomian yang baru, Chairul Tanjung, menggelar rapat perdana dengan sejumlah menteri bidang ekonomi. Tak ada agenda khusus. Rapat pertama ini menjadi kesempatan bagi pemilik perusahaan media TransCorp ini untuk mendengarkan berbagai masalah di bidang ekonomi.
Salah satunya laporan dari Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Suswono mengaku melapor soal masalah pupuk subsidi yang diprediksi hanya cukup hingga Oktober tahun ini. "Pertanian sekarang lagi menghadapi persoalan pupuk," kata Suswono seusai rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian, Senin, 19 Mei 2014.
Menurut Suswono, anggaran yang ada pada 2014 ini hanya cukup untuk merealisasikan pupuk subsidi sebanyak 7,78 juta ton. Padahal kebutuhan pupuk subsidi tahun ini diperkirakan mencapai 9,2 juta ton. "Jadi ini tentunya harus segera ada solusi untuk jangka pendek," ujarnya.
Usulan dia, untuk mengejar kekosongan pupuk subsidi ini, pemerintah bisa saja menggunakan dua mekanisme. Pertama, mengajukan anggaran tambahan dalam APBN-Perubahan dengan sistem kurang bayar. Kedua, menurunkan harga eceran tertinggi. "Tentu risiko dari mekanisme-mekanisme ini akan dikaji," ujarnya.
Tahun ini anggaran subsidi pupuk hanya sekitar Rp 18 triliun. Dengan harga pokok produksi yang tinggi, anggaran tersebut hanya cukup untuk membelanjakan pupuk sebanyak 7,78 juta ton dari kebutuhan yang seharusnya sebanyak 9,55 juta ton.
Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian
1 hari lalu
Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian
Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.