Bank Mandiri Bingung Disebut Kebobolan

Rabu, 14 Mei 2014 11:47 WIB

Ilustrasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Nixon L.P. Napitupulu mengaku bingung kenapa isu pembobolan dana sebesar Rp 21 miliar dituduhkan ke pihaknya. Padahal pemblokiran 2.000-an kartu ajungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri merupakan bentuk tindakan pencegahan.

“Yang kebobolan itu bukan Bank Mandiri, tapi bank lain. Saya juga tidak tahu kenapa Bank Mandiri jadi dituduh kebobolan,” ujar Nixon ketika dihubungi, Rabu, 14 Mei 2014. (Baca: Bank Mandiri Ganti 2.000 Kartu ATM Nasabah)

Pernyataan itu menanggapi merebaknya isu pembobolan dana puluhan miliar rupiah dari Bank Mandiri belakangan ini. Hal tersebut tak lepas dari penjelasan Kepala Kepolisian RI Sutarman sehari sebelumnya terkait dengan 171 kasus cyber crime sepanjang tahun lalu dengan nilai transaksi keuangan mencapai Rp 21 miliar.

Saat itu, Sutarman menjelaskan perbankan bisa melakukan antisipasi melalui pemilihan teknologi informasi, karena komunikasi jaringan terkoneksi dengan kabel, gelombang radio, dan satelit. Dia menyarankan, sistem pengaman harus diperbarui setiap kurun waktu tertentu. (Baca: Hindari Pembobolan, Ini Tips Aman Gunakan ATM)

Sutarman mengungkapkan pengaman pita magnet pada kartu kredit sebenarnya mudah diketahui dan digandakan. Selanjutnya, orang yang melakukan hal tersebut bisa mengambil dana orang lain. Modus lainnya adalah pemindahan dana secara ilegal langsung dari perbankan melalui transaksi tertentu.

Lebih jauh, Nixon kembali menegaskan tidak ada nasabah Bank Mandiri yang terkena kasus pembobolan ATM. Adapun pemblokiran kartu nasabah tak lain hanya merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi adanya transaksi gelap seperti yang terjadi di salah satu bank. “Tidak ada kebobolan, tidak ada hacking,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pada Sabtu pekan lalu, salah satu bank swasta menginformasikan kepadanya ihwal transaksi tidak jelas yang masuk di rekening nasabah bank itu. Lalu, bank tersebut menduga adanya percobaan hacking di kartu debet nasabahnya.

Ketika Bank Mandiri memeriksa lebih jauh, ditemukan sejumlah transaksi dengan pola serupa. “Makanya Ahad kemarin, beberapa kartu debet nasabah kami blokir sambil menunggu kabar tersebut lebih jelas,” ujarnya.

Alhasil, hingga Selasa kemarin, ada sekitar 2.000 kartu debet yang diblokir Bank Mandiri. Wilayah yang paling banyak dilakukan pemblokiran terdapat di kawasan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan sekitarnya. Sebab, info awal adanya transaksi gelap tersebut berawal di kawasan RSCM.

Meski diblokir, kata Nixon, nasabah tetap dapat melakukan transaksi perbankan secara normal. Pasalnya, pemblokiran ini hanya diterapkan pada kartu debet dan bukan rekening nasabah. Caranya, nasabah harus mendatangi kantor cabang terdekat. “Kami hanya mengganti kartu yang diblokir dengan kartu baru untuk mengantisipasi cyber crime.”

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terpopuler:
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM

Berita terkait

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

23 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

2 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

13 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

13 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya