TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perri Warjiyo mengatakan bank sentral tetap optimistis inflasi sepanjang tahun ini akan tetap berada di angka 5 persen. Penetapan angka itu sudah memperhitungkan kebijakan yang diambil pemerintah, seperti kenaikan tarif listrik, dan dampak El Nino. “Ini sudah memperhitungkan semuanya. Termasuk kenaikan elpiji,” kata Perry di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 12 Mei 2014.
Namun Perry mengatakan proyeksi inflasi sebesar 5 persen tersebut belum memperhitungkan dampak kemungkinan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak. “Jika ada kebijakan itu tentu akan berubah.”
Menurut Perry, pada bulan ini ada kemungkinan masih akan terjadi deflasi karena masih memasuki masa panen. Namun deflasi tidak akan terlalu besar. Pada Juni dan Juli, nilai harga akan kembali mengalami inflasi. “Juni-Juli biasanya akan naik,” ujarnya.
Rencananya, pada bulan ini pemerintah akan mengajukan anggaran perubahan ke Dewan Perwakilan Rakyat karena beberapa asumsi makro ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, seperti pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 6 persen tidak tercapai. Adapun perihal inflasi, di dalam APBN pemerintah mematoknya sebesar 5,5 persen.