Sofyan Pertanyakan Dasar Kenaikan Upah 30 Persen  

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 05:21 WIB

Ketua APINDO Sofyan Wanandi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sofyan Wanandi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan pengusaha mempertanyakan dasar permintaan kenaikan upah buruh sebesar 30 persen. Sofyan mengatakan kenaikan upah buruh baru bisa dibicarakan setelah bulan Oktober nanti.

"Kalau tuntut naik, silahkan saja, tapi survei upah buruh baru dilakukan Juli hingga Agustus. Baru Oktober hasil survei dinegosiasikan dan keputusan kenaikan baru bisa pada Desember," kata Sofyan Wanandi ketika dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014. Ia mengatakan buruh tidak bisa selalu minta kenaikan setiap kali Hari Buruh Internasional berlangsung. (Baca: Buruh: Kenaikan UMP 30 Persen Harga Mati!)

Ia mengatakan jika upah buruh diminta mengikuti laba perusahaan, maukah buruh juga mengalami penurunan upah. "Kalau rugi bagaimana? Mau diturunin juga?," kata Sofyan.

Sofyan menambahkan, kenaikan upah buruh akan menunggu hasil angka inflasi yang terjadi di tahun 2014 ini. "Tahun ini kita tidak ada waktu," katanya.

Pengusaha sudah cukup dipusingkan dengan biaya logistik yang memakan 26 persen dari total biaya produksi. Dampak dari infrastruktur yang tidak mencukupi, pengusaha perlu mengeluarkan ongkos pengiriman yang mahal.

Menurutnya biaya sebesar 26 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di sekitar Indonesia. Ia mengatakan di Malaysia biaya logistik 13 persen, sedangkan Jepang 10 persen.

High cost economi di Indonesia mencapai 10-15 persen, kata Sofyan, sedangkan di luar negeri tidak sampai lima persen. Sofyan juga menjelaskan pada industri labour intensive, pengeluaran untuk membayar buruh sebesar 30-35 persen dari total biaya, sedangkan pada industri capital intensive, pengeluaran buruh hanya sebesar sepuluh persen dari total biaya.

Tingginya bunga perbankan hingga 15 persen juga turut memberatkan. "Di luar negeri, bunga hanya lima persen," kata dia. Beratnya faktor produksi membuat pengusaha lebih memilih melakukan impor ketimbang memproduksi sendiri barang industri tersebut.

Sofyan juga mempertanyakan produktivitas rendah dan skill buruh yang kurang mumpuni. "Bagaimana mau tinggi, kalau produktivitas rendah?," kata Sofyan.

MAYA NAWANGWULAN

Terpopuler:
Jiplak Drama Populer Korea, RCTI Akan Digugat
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura

Berita terkait

Anies Baswedan: Pemerintah Harusnya Bantu Sektor Informal dan Usaha Kecil Bertumbuh

22 Oktober 2023

Anies Baswedan: Pemerintah Harusnya Bantu Sektor Informal dan Usaha Kecil Bertumbuh

Bakal calon presiden Anies Baswedan menghadiri forum bertajuk Desak Anies yang digelar di Sleman Yogyakarta hari ini.

Baca Selengkapnya

Daftar UMK Jawa Timur 2023, Surabaya Masih Tertinggi

24 Januari 2023

Daftar UMK Jawa Timur 2023, Surabaya Masih Tertinggi

Surabaya menjadi kota dengan UMK tertinggi 2023 di Jawa Timur. Simak selengkapnya daftar UMK di wilayah Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

5 Fakta di Balik Kemenangan SBY dan JK Pada Pilpres 2004, Memicu Renggang dengan Megawati?

4 Oktober 2022

5 Fakta di Balik Kemenangan SBY dan JK Pada Pilpres 2004, Memicu Renggang dengan Megawati?

Hari ini, 4 Oktober 2004 diumumkan kemenangan SBY - JK sebagai presiden dan wapres periode 2004 - 2009. Berikut beberapa fakta menariknya.

Baca Selengkapnya

Daftar UMK atau Upah Minimum Regional Jawa Barat 2022 Berikut Rinciannya

12 Agustus 2022

Daftar UMK atau Upah Minimum Regional Jawa Barat 2022 Berikut Rinciannya

Simak Daftar UMK atau UMR Jawa Barat 2022 wilayah Bekasi, Karawang, Depok, Bandung dan lainnya

Baca Selengkapnya

Jenewa Tetapkan Upah Minimum Regional Tertinggi di Dunia

6 Oktober 2020

Jenewa Tetapkan Upah Minimum Regional Tertinggi di Dunia

Para pemilih di Jenewa, Swiss, setuju untuk memberlakukan upah minimum regional yang setara dengan 23 franc Swiss atau sekitar Rp 370 ribu per jam.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pernah Berikan Bintang Mahaputera Nararya Kepada 6 Tokoh Ini

11 Agustus 2020

Jokowi Pernah Berikan Bintang Mahaputera Nararya Kepada 6 Tokoh Ini

Presiden Jokowi pernah memberikan Bintang Mahaputera Nararya kepada 6 tokoh sepanjang 2018-2019.

Baca Selengkapnya

Candai Netizen, Susi Pudjiastuti Tawari Kerjaan Bikin Kapal dengan Gaji UMR

4 Agustus 2020

Candai Netizen, Susi Pudjiastuti Tawari Kerjaan Bikin Kapal dengan Gaji UMR

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saling melempar canda bersama warganet atau netizen di media sosial Twitter

Baca Selengkapnya

Stafsus Sri Mulyani Nilai Aturan Baru BPJS Lebih Baik, karena...

16 Mei 2020

Stafsus Sri Mulyani Nilai Aturan Baru BPJS Lebih Baik, karena...

Staf Khusus Menteri Keuangan menilai skema iuran BPJS Kesehatan yang baru sudah lebih baik.

Baca Selengkapnya

Sah, UMK 2020 Kota Batam Ditetapkan Rp 4,1 Juta

22 November 2019

Sah, UMK 2020 Kota Batam Ditetapkan Rp 4,1 Juta

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menetapkan UMK Batam sebesar Rp.4.130.279.

Baca Selengkapnya

Woobiz, Social Commerce yang Ingin Bikin Ibu-ibu Jadi Pengusaha

15 November 2019

Woobiz, Social Commerce yang Ingin Bikin Ibu-ibu Jadi Pengusaha

Misi Woobiz yaitu memajukan perempuan Indonesia dengan menjadikannya pengusaha mikro yang mandiri secara finansial.

Baca Selengkapnya