Cerita Investasi Ferdi Hasan Hingga Rugi Rp 12 M

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 15 April 2014 08:04 WIB

Ferdi Hasan. Dok. TEMPO/Muhammad Auliya

TEMPO.CO, Jakarta - Presenter kondang Ferdi Hasan menceritakan kisah investasi bodong yang dialaminya. Awalnya, Ferdi bertemu dengan financial planner bernama Ligwina Hananto. Ferdi kenal Wina--sapaan Ferdi untuk Ligwina--pertama kali pada 2006-2007. (Baca: Februari, Ligwina juga Dituding Lakukan Penipuan)

Ferdi menyatakan awalnya ia berdiskusi dengan Ligwina hanya untuk mengatur keuangannya, bukan saran investasi. "Diskusinya cocok sama Wina pada waktu itu," kata Ferdi saat berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 14 April 2014. (Baca: Rugi Rp 12 Miliar, Ferdi Hasan Laporkan Ligwina ke Polisi)

Karena merasa cocok, kata Ferdi, ia mulai menerima saran investasi dari Wina. "Dulu investasinya masih terukur, semacam reksadana," kata dia. Investasi berisiko tinggi dimulai Ferdi di index trading. Ligwina menyarankannya untuk menggelontorkan dana Rp 1 miliar. (Baca: Investasi Emas Bodong, Nasabah Ingin GTIS Diaudit PPATK)

Pengembaliannya terbilang cepat. Dalam satu minggu, kata Ferdi, ia mendapat untung Rp 500-600 juta. Ia pun kembali menuruti Ligwina yang menyarankan dana Rp 2 miliar untuk diinvestasikan. Ternyata, investasi kedua tak semulus yang pertama, uang Ferdi Rp 2 miliar merugi. "Tapi saat minus, saya tanya Wina, dia malah jawab enggak tahu," kata dia.

Sejak itu Ligwina mulai mengenalkan Ferdi pada investasi sektor riil. Ia dikenalkan pada Michael Ong dari Golden Trade International. Lagi-lagi, Ligwina menyarankan Ferdi untuk investasi awal Rp 1 miliar. Kali ini investasinya cukup lancar. "Selalu on time selama setahun," kata Ferdi.

Kemudian Ferdi dikenalkan pada financial planner lain bernama Benny Rahardjo, yang menyarankannya untuk berinvestasi di perkebunan jati. Saking meyakinkannya, kali ini Ferdi sampai mengagunkan rumah. Setelah tiga tahun berjalan, sertifikat tanah yang dijanjikan jadi dalam enam bulan tak ada kabar. Setelah Ferdi mencari tahu, tanah lahan yang disebut untuk perkebunan jati pun bermasalah.

Di saat yang hampir bersamaan dengan saran investasi jati, Benny juga menyarankan Ferdi untuk berinvestasi di perusahaan yang menyediakan jasa skilled labour. "Saya ambil saham mayoritas 300 juta," kata Ferdi. Namun nahas, pengelola perusahaan tersebut hilang tanpa kabar.

Yang paling besar adalah saat ia disarankan untuk menginvestasikan dananya di Trimas dan GTI. Totalnya, kata Ferdi, ia menginvestasikan Rp 2,5 miliar. Selain itu, ia juga menjual emas miliknya dan membelikannya di GTI sebanyak Rp 10 miliar. Namun tiga bulan kemudian, Trimas pailit dan pengurusnya siap mengganti. Penggantian tak berjalan lancar. Tanah yang dijanjikan ternyata tak tersedia.

TRI ARTINING PUTRI

Topik terhangat:
Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | MH370 | Prabowo


Berita terpopuler:
Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

8 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

23 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya