TEMPO Interaktif,
Jakarta:Pemerintah memastikan pekan ini operasi pasar gula pasir digelar. Tujuannya, untuk menurunkan harga gula yang melambung hingga Rp 6.000 per kilogram.Pemerintah telah menunjuk empat importir terdaftar dan produsen gula rafinasi untuk melaksanakan operasi tersebut. Keempat importir itu pula ditugaskan untuk mengimpor lagi gula pasir 200 ribu ton. Mereka adalah PT Perkebunan Nusantara( PTPN)IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia(RNI). Sebelumnya, mereka telah mendatangkan gula kristal putih asal Thailand sebanyak 300 ribu ton.Pemerintah menetapkan dalam operasi pasar itu gula pasir dilepas dengan harga Rp 5.300 per kilogram. ?Harga normal di pasar sekarang Rp 5.500,? kata Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Rabu (23/2).Harga gula yang mahal itu, menurut dia, akibat distribusi gula impor yang tidak merata. ?Bukan karena bahan bakar minyak mau naik.?Anton menyarankan, tambahan impor gula 200 ribu ton bisa didistribusikan secara merata. Ditambahkan, operasi pasar tidak akan dilakukan di semua tempat. ?Yang saya ingat, Medan, Jakarta, Ssurabaya dan Semarang, dan Makasar,? paparnya. Rajawali Nusantara Indonesia, salah satu importir gula, merencanakan operasi pasar gula di Makasar, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. Operasi akan digelar mulai Jumat (25/2).RNI akan menggelontorkan 100-300 ton gula ke setiap daerah. ?Kami menunggu petunjuk teknisnya dari Dinas Perdagangan,? kata Agung P. Murdanoto, Deputi Direktur Pengembangan Agro RNI. RNI akan mengandeng distributor besar di setiap daerah untuk menyalurkan gula operasi pasar ini. Namun, Agung mengaku belum mengetahui berapa harga jual gula impor miliknya.Tahun ini, RNI mendapatkan jatah impor gula kristal putih sebesar 51 ribu ton dari pemerintah. Pada 18 Februari lalu, begitu izin impor keluar, RNI menggelar tender terbatas pengadaan gula sebanyak 30 ribu ton. Melalui transaksi
over night bid, RNI mendapatkan gula dari Tate & Lyle International dengan harga US$ 329,8 per metrik ton untuk tujuan pelabuhan Bitung dan Makasar. Sedangkan, untuk pelabuhan Jakarta diperoleh harga sebesar US$ 324,8 per metrik ton.Gula tersebut akan didistribusikan di Bitung, Sulawesi Utara sebesar 9.270 ton, Ternate Maluku Utara 3.870 ton, Ambon 3.300 ton, Papua 5.116 ton, dan Jakarta 10.000. Sisa jatah gula impor di tenderkan pada hari ini.RNI mengundang 16 perusahaan untuk mengikuti tender gula. Namun, sampai waktu tender dimulai, sekitar pukul 14.00, hanya lima perusahaan yang mengikuti tender. Mereka adalah Tate&Lyle International, Nuansa Tri Alami, Tri Alam Lestari, Kweegee, Nambi. Akhirnya, hanya Tate&Lyle yang memenuhi syarat menang. Namun, Direktur Pengembangan Usaha RNI Son Ramadir menyatakan, tender hari ini tidak ada pemenangnya.Juru Bicara RNI Budi Perbawa Aji menyebutkan, harga yang ditawarkan Tate & Lyle International terlalu tinggi. ?Mereka menawarkan harga US$ 332 per metrik ton untuk tujuan Pontianak sebanyak 5000 ton, US$ 341 per metrik ton tujuan Jakarta, dan US$ 341 per metrik ton untuk tujuan Belitung.?Selain harga yang terlalu tinggi, penawaran ditolak juga karena batas waktu. ?Gula harus sudah ada di pelabuhan tujuan paling lambat akhir Maret 2005,? kata Agung. Sementara itu, empat perusahaan lainnya tidak memenuhi syarat tender karena tidak menjadi anggota asosiasi pengimpor gula.Menurut Agung, selanjutnya RNI akan berbicara dengan empat perusahaan yang tidak memenuhi syarat lelang. Mereka menawarkan harga lebih rendah dari Tate& Lyle International. Nuansa Tri Alami menawarkan harga US$ 327 per metrik ton untuk tujuan pelabuhan Pontianak. Jika sampai akhir minggu ini belum diperoleh pemenang pengadaan gula, RNI akan mengembalikan kuota impornya pada pemerintah. ?Supaya bisa digunakan oleh yang lain,? kata Agung. Pemerintah, dalam surat penunjukannya menyebutkan, importir terdaftar (IT) harus menentukan pemenang lelang dalam waktu satu minggu. Selain itu, Departemen Perdagangan juga memberikan batas waktu untuk pengadaan gula impor hingga akhir Maret 2005. Pembatasan ini dikarenakan pada Mei 2005, pabrik gula di Indonesia mulai memasuki musim giling.Sutarto