Pemilu Lancar, Dolar Bisa di Bawah Rp 11.000  

Reporter

Rabu, 9 April 2014 11:51 WIB

SI KORA maskot pemilu saat gladi bersih dalam acara Deklarasi Kampanye Pemilu berintegritas dan pawai/ karnaval kendaraan hias parpol di lapangan Monumen Nasional (15/3). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari PT Indosurya Securities, Wiliam Suryawijaya, memperkirakan nilai tukar rupiah akan terus menguat setelah pemilu legislatif berakhir. Menurut William rupiah bisa menguat hingga di bawah 11 ribu per dolar jika pemilu lancar. "Jika lancar, pergantian kepemimpinan selalu menarik modal masuk," katanya kepada Tempo, Rabu, 9 April 2014.

Penguatan rupiah, kata William, diperkirakan berlangsung minimal hingga pemilu presiden pada Juli 2014. Menurut dia, penguatan kurs akibat masuknya modal asing bisa terjadi karena ekspektasi positif investor terhadap calon pemimpin baru. Salah satu indikatornya adalah arus modal yang masuk di pasar keuangan sebesar Rp 29 triliun pada Selasa, 8 April 2014.

"Isu politik kini mempengaruhi pergerakan kurs, tetapi investor melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan yang relatif baik," kata Wiliam. (Baca juga: Pemilu Aman, IHSG Melambung)

Pada Selasa, rupiah menguat 16 poin (0,14 persen) ke level 11.289 per dolar. Rupiah bergerak menguat seiring melemahnya dolar terhadap sebagian mata uang regional. Analis pasar uang dari PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri, mengatakan rupiah menguat setelah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya.

"Dipertahankannya BI Rate di level 7,5 persen memunculkan optimisme di kalangan investor bahwa laju perekonomian masih sesuai dengan target," ujarnya. (Baca: Pemilu dan Jokowi Dorong Indeks Saham)

Berbagai sentimen positif secara bergiliran mendongkrak nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sebelumnya, data ekonomi yang dirilis pada awal bulan cukup positif dengan neraca perdagangan tercatat surplus dan inflasi yang terkendali. Setelah itu, rilis data cadangan devisa juga sesuai dengan ekspektasi pasar sekaligus mempertahankan posisi di atas US$ 100 miliar tiga bulan berturut-turut.

Menurut Reny, pergerakan rupiah kini menunggu hasil pemilu legislatif. "Bila pemilu berlangsung aman dan kondusif, kepercayaan asing terhadap iklim keuangan akan meningkat, sehingga baik untuk rupiah," katanya.

BERNADETTE CHRISTINA | M AZHAR

Berita Terpopuler
4 Maklumat Jokowi Jelang Hari Pencoblosan
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

9 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya