Belum Ada Sanksi LCGC Gunakan BBM Subsidi  

Reporter

Rabu, 2 April 2014 10:53 WIB

Toyota Agya. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan belum ada sanksi hukum kepada pengguna low-cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan yang menggunakan bahan bakar bersubsidi. "Saya dan Menteri Keuangan sedang menyikapinya, nanti di lapangan seperti apa," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu, 2 April 2014.

Menurut dia, dari sisi teknologi seharusnya LCGC mengkonsumsi bahan bakar minyak dengan oktan minimal 92. Namun di lapangan banyak pengguna yang menggunakan bahan bakar lebih murah. (baca: Evaluasi LCGC, Menteri Hidayat Minta Waktu Sepekan)

Padahal, kata Hidayat, kalau tidak digunakan sesuai manual, LCGC akan cepat rusak. Untuk itu akan digelar lokakarya guna membahas hal tersebut bersama Kementerian Keuangan.

Hidayat mengklaim akan terjadi penghematan hingga 60 persen melalui LCGC yang hanya mengkonsumsi 8 liter bahan bakar per hari. "Yang paling benar itu BBM harganya dinaikkan, jadi Premium sudah tidak ada lagi, itu pendapat saya pribadi," ujarnya.

Meski demikian, dia mengatakan tidak berani menyampaikannya di kabinet karena hal itu merupakan ranah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hidayat menilai pemikirannya itu dapat meringankan beban pemerintah mendatang. (baca: ESDM: LCGC Bukan Jaminan Hemat Subsidi BBM)

Hidayat mengungkapkan sebetulnya Indonesia mempersiapkan LCGC untuk berkompetisi dengan produk sejenis dari negara-negara ASEAN, terutama Thailand. Thailand memang memproduksi mobil dengan jenis yang sama. Jika Indonesia tidak memproduksi mobil jenis itu, ia melanjutkan, tetap akan impor dari Thailand.

MARIA YUNIAR




Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo| Lumpur Lapindo


Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

49 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya