TEMPO.CO, Jakarta - Mobil dan tas kini menjadi indikator penentu angka inflasi. Pengeluaran masyarakat Indonesia untuk kedua item produk tersebut cukup berpengaruh bagi inflasi bulan Maret 2014. "Sudah di atas 2 persen. Kalau sebelumnya, peranannya masih kecil," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Selasa, 1 April 2014.
Rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk membeli mobil, kata dia, mencapai 2,5 persen. Namun ia menolak merinci terkait dengan item tas. "Itu tas-tas biasa, bukan branded," katanya. Kedua item ini, menurut Sasmito, sudah cukup lama menjadi indikator penentu inflasi. Namun dulu tak diperhatikan karena andilnya masih sangat kecil. (Baca juga: Cabai Rawit Penyumbang Terbesar Inflasi Jawa Timur)
Sebelumnya Suryamin menyebutkan inflasi pada Maret 2014 sebesar 0,08 persen. Angka ini, kata dia, tergolong rendah. "Harga cukup terkendali," kata Suryamin. (Lihat juga: Inflasi Rendah, BI Tak Kendurkan Kebijakan Moneter)
Ia menjelaskan, dari 82 kota Indeks Harga Konsumen, 45 di antaranya mengalami inflasi dan 37 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke, yaitu mencapai 1,15 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Makassar dan Kediri, yaitu dengan angka 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tual, yaitu -2,43 persen.
TRI ARTINING PUTRI
Terpopuler :
Grup Bakrie Akui Belum Punya Duit untuk Lapindo
Ban Modifikasi Dongkrak Penjualan Gajah Tunggal
Analis: Bakrie Mampu Bayar Korban Lapindo
Tiga Bandara Segera Dilelang ke Investor
Berita terkait
LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel
1 hari lalu
Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
3 hari lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
3 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
13 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
13 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
13 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
13 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
13 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
13 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak
13 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya