Petugas melakukan aktivitas bongkar muat di tempat penarikan dan penyetoran uang di basement gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Rabu (1/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan kembali melelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 8 triliun pada awal bulan depan. “Surat Utang Negara yang akan dilelang mempunyai nominal sebesar Rp 1 juta,” demikian isi siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kamis, 27 Maret 2014.
Lelang yang akan digelar pada 2 April tersebut dilakukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Salah satu seri surat utang yang akan dilelang adalah SPN03140703 (new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 3 Juli 2014.
Ada juga surat utang seri SPN12150403 (new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 3 April 2015, seri FR0069 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 7,875 persen dan jatuh tempo pada 15 April 2019.
Selain itu, obligasi yang dilelang adalah seri FR0070 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo pada 15 Maret 2024 dan seri FR0068 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,375 persen yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka dengan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.