Sosialisasi Pemilu, Kominfo Gandeng Semua Operator  

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 18:07 WIB

Menkominfo, Tifatul Sembiring. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan operator seluler dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam melakukan sosialisasi pemilu melalui pengiriman pesan pendek (SMS) secara serentak. SMS broadcast ini mulai dilaksanakan 24 Maret hingga 31 Maret 2014.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan sosialisasi ini merupakan bentuk partisipasi penyelenggara telekomunikasi demi kesuksesan Pemilihan Umum 2014. Dari hasil survei, kata dia, ada kecenderungan angka golongan putih semakin meningkat dari Pemilu 1999 hingga 2009.

“Ini merupakan bagian ikhtiar bersama untuk meningkatkan partisipasi politik dalam pemilu,” kata Tifatul saat meresmikan peluncuran "Broadcast SMS Perdana Ajakan Pemilu 2014" di kantor Kominfo, Selasa, 24 Maret 2014.

Kerja sama SMS broadcast ini melibatkan semua operator di Indonesia seperti PT Telkom, PT Indosat, PT Telomsel, PT XL Axiata, PT Bakrie Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi, PT Hutchinson3 Indonesia, PT Axis Telecom Indonesia, PT Smart Fren, dan PT Smart Telecom.

SMS ini akan menjangkau sekitar 270 juta nomor aktif di Indonesia. Angka ini didapat dari data Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI). Sedangkan jumlah pemilih yang terdaftar di KPU sekitar 185,8 juta orang. “Angka pemilik telepon seluler lebih banyak dibandingkan dengan pemilih karena satu orang pemilih bisa jadi memiliki beberapa telepon seluler,” kata Tifatul.

Dalam kurun 24 hingga 31 Maret 2014, pemilik telepon seluler dengan nomor yang aktif akan menerima SMS sosialisasi dengan kalimat “Sukses Pemilu 2014 adalah sukses bangsa. Berikan suara Anda pada tanggal 9 April 2014. Coblos sesuai dengan pilihan Anda”, dengan identitas pengirim Kominfo dan KPU.

“Pengiriman SMS broadcast ini tak akan membebani operator seluler karena disesuaikan dengan kapasitas layanan seluler dan fixed wireless access (FWA) yang membatasi hanya tidak boleh dari 160 karakter,” ujar Tifatul.

Selain itu, kata Tifatul, pengiriman SMS akan dilakukan secara bertahap selama seminggu ini kepada 270 juta nomor aktif. Setiap nomor yang aktif hanya akan menerima satu SMS sehingga tidak akan mengganggu pengguna telepon seluler.

Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik menyambut baik kerja sama SMS broadcast ini. Pasalnya, berdasarkan sigi yang dilakukan beberapa lembaga survei, sekitar 90 persen masyarakat sudah tahu bahwa pada tahun ini akan dilaksanakan pemilu legislatif dan presiden.

Namun jika mereka kemudian ditanya waktu pelaksanaan pemilu legislatif, hanya sekitar 70 persen yang tahu bahwa pemilu legislatif akan digelar pada 9 April nanti. “Dengan SMS broadcast ini diharapkan bisa efektif memberikan informasi kapan pemilu legislatif akan dilaksanakan,” kata Husni.

Menurut Husni, kesuksesan pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU, tapi juga masyarakat pada umumnya.



AMIR TEJO




Terpopuler :
2015, Kementerian PU Minta Anggaran Rp 123 Triliun
Dampak Pemilu, Harga BBM Tak Bakal Naik
Baru 40 Persen UKM Manfaatkan Teknologi Informasi
INDEF: Pemilu Alirkan Dana Rp 100 Triliun

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

12 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

12 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

14 hari lalu

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

17 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu siang, 24 Maret 2024 antara lain penjelasan cari kerja sulit saat ini.

Baca Selengkapnya

Telkom Prediksi Trafik Telekomunikasi Meningkat 10 Persen saat Lebaran

40 hari lalu

Telkom Prediksi Trafik Telekomunikasi Meningkat 10 Persen saat Lebaran

Jika daerah banyak dilalui pemudik, peningkat trafik telekomunikasi bisa lebih besar.

Baca Selengkapnya

Telin Hadirkan Telin Operation and Command Center

43 hari lalu

Telin Hadirkan Telin Operation and Command Center

TOCC untuk mendukung kemajuan bisnis, sistem integrasi dan pengembangan bisnis global.

Baca Selengkapnya

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

30 Januari 2024

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

Link Net masih mempelajari potensi penerapan internet minimal 100 Mbps. Butuh penyesuaian infrastruktur dan harga.

Baca Selengkapnya